JAKARTA, iNews.id - Jenderal TNI (Purn) LB Moerdani atau Benny Moerdani saat itu tengah terbaring di kasur perawatan RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Presiden ke-2 RI Soeharto yang datang menjenguk sempat mengutarakan penyesalannya kepada Benny.
Dengan suara Soeharto yang sangat lirih dan nyaris tidak terdengar. Pelan-pelan mata dua jenderal ini berkaca-kaca.
“Kowe pancen sing bener, Ben. Nek aku manut nasihatmu, ora koyo ngene (Kamu memang yang benar, Ben. Seandainya aku menuruti nasihatmu, tak akan seperti ini),” kata Soeharto seperti yang ditirukan oleh asisten Benny yang berada di ruang perawatan. Demikian dikutip dalam buku Benny Moerdani Yang Belum Terungkap seri buku Tempo.
Dua hari setelah kunjungan tersebut, Benny meninggal dunia pada Agustus 2004 lalu. Benny yang lulusan RPKAD (kini disebut Kopassus) memang salah satu jenderal kepercayaan Soeharto. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat dekat.
Tak jelas apa nasihat Benny yang membuat Soeharto menyesal luar biasa karena tak menuruti nasihat mantan Panglima ABRI itu. Namun sejak penguasa Orde Baru itu mencopot Benny dari Panglima ABRI pada 1988, publik melihat ada kejangalan. Sebab Benny yang dijuluki Raja Intelijen itu dicopot sebelum Sidang Umum MPR.
Editor : Arbi Anugrah