get app
inews
Aa Text
Read Next : Inilah 33 Daftar Pemain TC Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2024

Zebra Berbulu Hitam Dipadu Garis Putih atau Kulit Putih dengan Strip Hitam, Mana yang Benar?

Minggu, 28 November 2021 | 08:51 WIB
header img
ZEBRA satwa yang punya penampilan yang sangat khas bahkan ikonik. Zebra atau kuda zebra  memiliki warna bulu ditubuhnya hitam putih dan putih dan menjadi kontras. Foto/livescience

Banyaknya jumlah melanin pada folikel cenderung mengarah ke warna yang lebih gelap, seperti cokelat tua atau hitam. Sebaliknya, kadar melanin yang sedikit menyebabkan warna yang lebih terang, seperti rambut beruban karena kehilangan banyak melanin.

Ternyata bulu zebra itu berwarna hitam karena dalam folikel penuh dengan melanin. Lalu dari mana warna putih dari zebra muncul, ternyata itu akibat aktivitas folikel yang mematikan perkembangan melanin sehingga menghasilkan bulu berwarna putih.

Pertanyaan selanjutnya, apa penyebab folikel mematikan aktivitas melanin hingga menyebabkan bulu berwarna putih. Nah, para ilmuwan belum menemukan proses biologi yang tepat di balik munculnya pola hatim putih pada zebra.

Namun, dari penelitian terhadap tikus belang Afrika (Rhabdomys pumilio), yang memiliki pola garis terang dan gelap di sepanjang tubuhnya,diketahui ini dipengaruhi oleh gen Alx3. Dalam jurnal Nature 2016 disebutkan, Alx3 secara efektif menghentikan gen pengatur utama yang bertanggung jawab atas perkembangan melanosit yang menyebabkan rambut berwarna terang.

Lalu apa gunanya corak hitam putih pada bulu zebra? Padahal corak itu membuatnya terlihat mencolok di padang sabana yang hijau. Dari penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B disebutkan bahwa corak hitam putih pada zebra bukan untuk kamuflase, seperti banyak satwa liar di alam bebas.

Corak hitam putih pada zebra bertujuan untuk lalat kuda Afrika yang gigitannya bisa membawa penyakit dan berakibat fatal. Ternyata lalat kuda Afrika tidak suka hinggap pada permukaan yang bercorak hitam putih. 

“Fungsinya unik, untuk pencegah lalat karena mereka sangat rentan terhadap penyakit yang dibawa oleh gigitan lalat yang beterbangan di Afrika," kata Tim Caro, ahli ekologi perilaku dan evolusioner serta ahli biologi konservasi di University of California.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut