JAKARTA, iNews.id - Anda pasti sering melihat kelap-kelip bintang dilangit malam ketika cerah. Semua itu karena selimut nitrogen, oksigen, dan gas lainnya menjaga suhu dunia tetap bagus dan layak huni. Gas tersebut sekaligus melindungi manusia dari radiasi UV yang berbahaya.
Namun, terlepas dari banyak kualitas bagusnya, atmosfer bisa menjadi gangguan bagi para penggemar astronomi. Mengapa demikian? Karena, atmosfer mendistrosi cahaya pada malam hari, sehingga membuat suasana beberapa benda langit tampak berkelap-kerlip dan berkilauan.
Istilah teknis untuk fenomena ini adalah kilauan astronomi. Anda mungkin mengetahuinya dengan nama berkelap-kelip. Layaknya bawang, atmosfer terdiri atas lapisan. Di bagian bawah adalah troposfer, yang dimulai di sini pada permukaan tanah Bumi.
Kemudian, sekitar 5 hingga 9 mil ke atas, di sanalah sebagian besar peristiwa cuaca Bumi terjadi. Lapisan lainnya adalah stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Ada juga wilayah yang disebut ionosfer, yang meliputi bagian mesosfer dan termosfer.
Lapisan ini memiliki suhu yang berbeda. Selain itu, kerapatan udara bervariasi dari satu tingkat ke yang lainnya. Saat cahaya bintang memasuki atmosfer, dia mengalir ke kantong-kantong udara sejuk dan hangat.
Kantong bertindak sebagai lensa besar, menyebabkan cahaya berubah arah atau membiaskan saat melewatinya. Namun, lensa tidak tetap pada tempatnya. Mereka bergerak dan berubah bentuk, sebagaimana dikutip dari How to stuff Work.
Editor : Arbi Anugrah