Anak Didik Berkualitas Melalui Transformasi Pendidikan 

PERKEMBANGAN teknologi kini semakin pesat. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus berbenah disektor pendidikan. Upaya itu dilakukan untuk terus mengualitaskan anak didik yang kekinian dan melek akan teknologi. 

Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia adalah transformasi pendidikan. Transformasi Pendidikan adalah perubahan-perubahan yang dilakukan, sebuah siklus, proses yang terus berjalan serta memastikan bahwa perubahan yang dibuat relevan dan efektif dalam meningkatkan kualitas hasil capaian siswa. 

Baca Juga

Daftar Pemenang Ajang FLS2N Dikmen 2024, Lahirkan Talenta Muda dengan Bakat Seni Budaya

Sementara menurut kamus besar bahasa Indonesia, transformasi merupakan perubahan rupa dalam wujud bentuk dan sifat. Sedangkan pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sebagai proses belajar manusia seutuhnya dengan mempelajari dan mengembangkan kehidupan sepanjang hidup. 

Artinya, jika diejawantahkan, transformasi Pendidikan dapat diartikan sebagai perubahan-perubahan yang dilakukan manusia dalam mempelajari dan mengembangkan kehidupan selama waktu hidupnya. Hal itu selaras dan cocok digunakan di era perkembangan teknologi yang semakin cepat. 

Hadirnya Platform Merdeka Mengajar merupakan wujud nyata dari transformasi pendidikan yang luas. Melalui transformasi teknologi yang dilakukan Kemendikbudristek dalam waktu singkat, cukup banyak dampak nyata yang bisa dirasakan langsung oleh para pendidik. 

Baca Juga

ULT Kemendikbudristek Raih Penghargaan Ajang The Best Contact Center Indonesia 2024

Berdasarkan data yang dikutip dari laman: kemdikbud.go.id disebutkan lebih dari 1,6 juta guru telah menggunakan platform Merdeka Mengajar yang membuka akses pada pengembangan diri secara lebih mandiri dan sesuai kondisi. Belum cukup sampai disitu, dengan adanya platform Merdeka Mengajar ini dapat terbentuknya lebih dari 3.500 komunitas belajar guru dan terkumpulnya lebih dari 55 ribu konten belajar mandiri.

Sementara data lain menyebutkan, lebih dari 141 ribu sekolah juga ikut terbantu dalam mengetahui kondisi literasi, numerasi, karakter siswa, serta kualitas pembelajaran mereka melalui Rapor Pendidikan. Dengan adanya transformasi pendidikan ini juga mampu membantu terfasilitasinya pengembangan diri lebih dari 724 ribu mahasiswa melalui program Kampus Merdeka, bergabungnya lebih dari 2.700 mitra industri ke dalam Kampus Merdeka, serta partisipasi lebih dari 13 ribu praktisi ke dalam program Praktisi Mengajar.

Menurutn penulis, hadirnya tranformasi pendidikan yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mampu mendorong terjadinya disrupsi teknologi dan transformasi digital di sektor pendidikan. Melalui platform tersebut mampu membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.

Baca Juga

Lokovasia 2024, Jaring Generasi Muda Lestarikan Musik Tradisi Nusantara

Platform Merdeka Belajar ini menjadi titik masuk untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan menyediakan perangkat ajar dan asesmen murid dalam aplikasi. Selain itu, platform Merdeka Belajar berbasis Android juga dapat diunduh di Play Store. 

Bagi pengguna laptop atau tablet dapat diakses melalui website guru.kemendikbud.go.id. Selain itu juga materi yang dibutuhkan dapat diakses melalui email belajar.id. Dengan begitu para tenaga pendidik memperkuat kembali kompetensi pedagogi, dan kompetensi teknis dengan platform Merdeka Belajar dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.

Transformasi digital dalam proses belajar mengajar menggunakan digital di tengah kesenjangan antardaerah harus mengedepankan inner happiness atau kegiatan belajar yang menyenangkan. Teknologi digital dapat digunakan untuk menghilangkan pelajaran membosankan seperti sejarah atau tidak disukai seperti matematika jadi menyenangkan.

Baca Juga

Dindik Banyumas Tetap Jadikan Pramuka Ekstrakurikuler Wajib Siswa di Sekolah

Dengan adanya teknologi saat ini dapat mentransfer simulasi dan imajinasi sehingga bisa melihat situasi seolah-olah berada di sana. Optimalkan imajinasi anak-anak melalui transformasi pendidikan. 

Rolivia Salva Billilah 
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Saifuddin Zuhri Purwokerto

Editor : EldeJoyosemito