Kemudian Ahmad ibn Hanbal berkata, Rasulullah bersabda: “Satu kaum dari Urainah datang kepada Nabi, mereka mengeluhkan penyakit demam di Kota Madinah. Maka, Nabi memerintahkan mereka untuk mencari penggembala unta. Kemudian mereka disuruh beliau untuk meminum air seni dan susu unta tersebut,” (HR. Ahmad).
Dikutip dari Buku Pintar Sains dalam Alquran, karya Dr Nadiah Thayyarah, perut membesar atau mengembung adalah gejala-gejala penyakit edema. Dijelaskan dalam salah satu riwayat hadits, bahwa satu kaum dari Urainah menderita penyakit edema. Setelah mereka meminum air air seni unta dan susunya, mereka sembuh total, namun menjadi pembunuh dan penyamun yang sadis.
Akhirnya, Rasulullah pun mengutus 20 orang pasukan untuk mengejar mereka. Fenomena ini tidak akan terjadi sekiranya air seni unta hanya dapat menyembuhkan penyakit edema saja tanpa menyembuhkan penyakit lain yang menimbulkannya.
Namun dengan hadits ini sebagian orang ada yang berdalih, bahwa air seni unta itu suci. Ini adalah pendapat Imam Malik dan Ahmad serta sejumlah ulama salaf. Hal tersebut dikarenakan Nabi mengizinkan kaum Urainah meminum air seni unta, maka berdasarkan hadits ini dibolehkan meminum air seni unta dalam keadaan darurat. Sebagaimana halnya memakan bangkai bagi orang yang terpaksa.
Hadits yang dimaksud adalah sebagai berikut: Diriwayatkan dari Anas ibn Malik, bahwa satu kaum dari Urainah datang menemui Rasulullah, mereka terserang penyakit di Kota Madinah, sehingga mereka tidak suka tinggal di sana. Maka Nabi menyuruh mereka untuk mencari unta dan meminum air seni dan susunya.
Kemudian mereka pun berangkat mencari unta. Setelah mereka sembuh dari penyakitnya, mereka malah membunuh para pengembala itu dan mencuri binatang ternaknya. Nabi mendengar berita tersebut di pagi hari.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta