get app
inews
Aa Text
Read Next : 5 Desa di Banyumas Gelar Umbul Doa dan Yasinan untuk Pilkada yang Damai

Melihat Siswa SD di Banyumas Lestarikan Tradisi Jemblung

Kamis, 15 Desember 2022 | 15:55 WIB
header img
Melihat Siswa SD di Banyumas Lestarikan Tradisi Jemblung. Foto: Ist

BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Untuk menjaga tradisi dan budaya yang ada di Kabupaten Banyumas, siswa kelas 5 SD Negeri 1 Sudagaran diperkenalkan tradisi Jemblung. Tradisi Jemblung sendiri sudah ada sejak zaman dahulu dan berbentuk teater tutur.

Ahmad Zubair, guru kelas 5 SDN 1 Sudagaran mengatakan berdasarkan buku paket Budaya Banyumasan kelas 5 yang ditulis oleh Ani Widosari, jemblung adalah kesenian rakyat berbentuk teater tutur yang berasal dari Banyumas. Jemblung tercipta melalui proses percampuran budaya.

Dia mengatakan, jika dahulu di Banyumas terdapat tradisi yang dilakukan selama seminggu bila ada seseorang yang melahirkan. Tradisi tersebut disebut dengan tirakatan yang dilakukan sebagai rasa syukur kepada Tuhan dengan harapan bayi yang dilahirkan menjadi anak yang Sholeh dan Sholihah.  

"Pada acara tirakatan tersebut terdapat acara macapatan yang dilakukan oleh peserta tirakatan. Macapatan adalah tradisi membaca tembang macapat, seiring perkembangan waktu tradisi macapatan disisipi sebuah percakapan dari cerita rakyat sehingga macapatan berkembang menjadi maca kanda," kata Ahmad Zubair dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/12/2022).

Cerita yang disajikan, lanjut dia biasanya berasal dari cerita Mahabarata, Ramayana, Babad Banyumas, legenda Kamandaka dan cerita-cerita yang lain.

Ahmad Zubair menambahkan bahwa tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah disamping menjadi ajang menampilkan kreativitas siswa juga melatih keberanian siswa tampil di depan. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah sebagai media untuk memperkenalkan kesenian Jemblung yang saat ini hampir punah kepada siswa, di tengah pengaruh gempuran game online.  

Zeva Raditya Gailan, salah satu siswa kelas 5 mengatakan bahwa kesenian Jemblung adalah kesenian yang mengasikkan, karena cerita yang dibawakan sangat menarik dan siswa bebas berpenampilan memakai baju adat. "Ada satu yang sangat sulit yaitu menghafal naskah ceritanya," ujarnya singkat.

 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut