BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan prakiraan wilayah yang berpotensi terjadinya gerakan tanah di wilayah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Prakiraan wilayah potensi gerakan tanah ini terjadi di bulan Januari 2023.
Prakiraan wilayah potensi gerakan tanah ini berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banyumas, Budi Nugroho dalam keterangannya mengatakan jika peta tersebut adalah peta potensi terjadinya gerakan tanah di wilayah Kabupaten Banyumas yang dirilis oleh PVMBG. Dengan adanya peta potensi kerawanan tersebut, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada, mengingat curah hujan yang masih dapat terjadi.
"Mari kita untuk mewaspadai bencana tersebut yang mungkin terjadi di sekitar kita mengingat curah hujan masih dapat terjadi di Kabupaten Banyumas," ujar Budi, Senin (2/1/2023).
PVMBG Keluarkan Prakiraan Wilayah Potensi Gerakan Tanah di Banyumas, BPBD: Waspada!. Foto: Instagram @bpbd_banyumas
Sementara berdasarkan informasi dari PVMBG, beberapa daerah di Kabupaten Banyumas berada di Zona Menengah-Tinggi. Berikut beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Banyumas yang berpotensi mengalami pergerakan tanah seperti dikutip iNewsPurwokerto.id dari akun resmi Instagram BPBD Banyumas @bpbd_banyumas, diantaranya adalah:
Wilayah Potensi Gerakan Tanah
- Ajibarang Menengah-Tinggi
- Banyumas Menengah-Tinggi
- Baturaden Menengah-Tinggi
- Cilongok Menengah-Tinggi
- Gumelar Menengah-Tinggi
- Jatilawang Menengah-Tinggi
- Kalibagor Menengah-Tinggi
- Karanglewas Menengah-Tinggi
- Kebasen Menengah-Tinggi
- Kedungbanteng Menengah-Tinggi
- Kemranjen Menengah-Tinggi
- Lumbir Menengah-Tinggi
- Patikraja Menengah-Tinggi
- Pekuncen Menengah-Tinggi
- Purwojati Menengah-Tinggi
- Purwokerto Barat Menengah
- Purwokerto Selatan Menengah-Tinggi
- Purwokerto Timur Menengah
- Purwokerto Utara Menengah
- Rawalo Menengah-Tinggi
- Sokaraja Menengah-Tinggi
- Somagede Menengah-Tinggi
- Sumbang Menengah-Tinggi
- Sumpiuh Menengah-Tinggi
- Tambak Menengah-Tinggi
- Wangon Menengah-Tinggi
Budi mengatakan, pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama berpotensi dapat aktif kembali.
"Untuk itu, kepada Camat, Lurah, Kepala Desa dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," ujar Budi.
Editor : Arbi Anugrah