PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Suara tek tek tek tek sejak pagi telah menggema di halaman Kampus Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas. Benar, itu adalah suara kha lato-lato. Mengapa lato-lato ada di Kampus UMP? Ya, karena UMP menyelenggarakan lomba lato-lato untuk anak-anak.
UMP sengaja menggelar perlombaan lato-lato karena saat sekarang tengah tren. Lato-lato juga mampu mengalahkan sementara gawai yang biasa menjadi pegangan anak-anak. Untuk menghindari risiko, UMP mewajibkan bagi seluruh peserta agar mengenakan helm yang ada kaca depannya.
Menurut Guru Besar Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Prof Sukirno, pihaknya melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan tajuk Edukasi Permainan Tradisional Lato-Lato Bagaimana Peran Orang Tua dan Sekolah serta Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Sehingga sebelum acara dimulai, Prof Sukirno mengatakan, tujuan pengabdian pada masyarakat ini untuk mengedukasi masyarakat khususnaya anak-anak peserta lomba lato-lato agar bermanfaat dan tidak membahayakan keselamatan pemainnya.
“Semoga dengan adanya edukasi ini bisa membawa manfaat bagi masyarakat luas dalam memainkan lato-lato yang benar dan tidak membahayakan bagi para pemainnya,”katanya didampingi oleh tim yang terdiri dari Dr Yudha Febrianta, M.Or., AIFO., Irfan Fatkhurohman, M.Pd., dan Tri Yuliansyah Bintaro, M.Pd.
Acara edukasi dan lomba dilaksanakan di Halaman Gedung Kantor Pusat Kampus 1 Ahmad Dahlan UMP, Minggu (15/1/2023). Acara Competition Latto latto dengan kategori pelajar, Umum, dan Freestyle itu juga dihadiri langsung oleh Rektor UMP Asoc. Prof. Dr. Jebul Suroso dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs Joko Wiyono M Si
Rektor UMP Asoc. Prof. Dr. Jebul Suroso mengatakan, lato lato saat ini sedang tren dan tidak bisa dicegah, yang bisa dilakukan adalah bagaimana perguruan tinggi itu memberikan pesan edukasi kepada mereka supaya latto latto tetap menyenangkan, sehat dan aman.
“Itu menjadi salah satu alternatif dari sekian permainan yang mengabungkan psikomotorik, afektif dan knowledge. Harapannya dengan hadirnya latto latto itu orang tergerak banyak alternatif permainan dari pada segedar main game atau gadget,”ujarnya.
Rektor UMP Asoc. Prof. Dr. Jebul Suroso saat memberikan sambutan. (Foto: Istimewa)
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs Joko Wiyono M Si mengatakan pihaknya tidak akan melarang permainan lao latto tersebut.
“Sampai saat ini saya belum sampai melarang adanya permainan latto latto. Karena saya yakin guru-guru kami juga sudah paham betul. Saya juga yakin siswa yang ada di Banyumas memahami itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Joko Wiyono mengatakan permainan lato lato ini memiliki unsur belajarnya, seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik.
“Yang terpenting dalam permainan lato lato itu ada pengawasan, yaitu untuk proposi tempat dan juga penggunaanya. Paling tidak dengan permainan lato lato ini bisa mengurangi anak-anak bermain gadget,”tandasnya.
Editor : EldeJoyosemito