get app
inews
Aa Read Next : Daftar Harga Gift TikTok, Begini Cara Tukar Koin Jadi Uang

Kisah 5 Pemuda Berani Kotor Bersihkan Sungai dari Sampah, Viral di TikTok Tembus Jutaan Penonton

Kamis, 19 Januari 2023 | 15:57 WIB
header img
Kisah 5 Pemuda Berani Kotor Bersihkan Sungai dari Sampah, Viral di TikTok Tembus Jutaan Penonton. Foto: Instagram @pandawaragroup

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Beberapa waktu belakangan viral lima pemuda yang dengan gigihnya membersihkan aliran sungai dari sampah yang menumpuk. Bahkan, video lima pemuda tersebut viral di TikTok hingga ditonton lebih dari 65 juta.

Akun TikTok mereka di @pandawaragroup bahkan sudah mencapai 3,9 juta pengikut dan 51,7 juta suka. Bukan hanya viral di TikTok dan Instagram, kelima pemuda asal Bandung itu juga sampai dibahas oleh YouTuber luar negeri MrBetst. 

Mereka mendapatkan banyak apresiasi dari netizen karena berani kotor dengan aksi bersih-bersih sampah itu. Netizen menyebut jika konten mereka dinilai sangat inspiratif dan juga edukatif.

Kelima pemuda tersebut menamakan dirinya Pandawara Group, mereka terdiri dari Rafly Pasya (22), Agung Permana (22), Rifki Sa'dulah (22), Muchamad Ikhsan (21) dan Gilang Rahma (22). Nama Pandawara sendiri mereka ambil dari cerita pewayangan Mahabarata Pandawa Lima, dan Wara dalam bahasa Sunda yang berati kabar baik.

Kisah kelima pemuda yang berani kotor hingga membersihkan sungai tersebut berawal dari banjir. Mereka merupakan tetangga yang bersahabat dalam satu lingkungan yang menjadi korban banjir.

"Awal mulanya itu memang kegiatan kita, jadi sebelum membuat konten kita sudah melakukan kegiatan tersebut. Karena kita berlima merupakan korban dari masalah sampah, hingga menyebabkan banjir," kata Gilang saat menceritakan kisahnya seperti dikutip iNewsPurwokerto.id dari akun YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, Kamis (19/1/2023).

Dalam obrolan bersama Denny Sumargo tersebut, salah satu pemuda, Gilang menjelaskan jika ketika banjir tiba, air langsung menggenangi pemungkiman mereka di daerah Kopo, Bandung Selatan. Meski, masalah banjir tidak akan pernah selesai, setelah mereka membersihkan sampah-sampah tersebut, tapi mereka pantang menyerah hingga terus melakukan aksi bersih-bersih sungai dari sampah-sampah yang menyumbat aliran air.

"Kita semua tetangga, satu komplek kena banjir, lalu kami kepikiran untuk membersihkan sampah-sampah yang ada disekitaran rumah kita. Memang banjirnya dari dulu dan itu masalah banjir tidak pernah beres sampai sekarang," ujarnya.

Mereka berlima menilai, jika semua kembali pada kesadaran setiap orang yang membuang sampahnya di sungai. "Yah itu, sebanyak apapun sampah yang kita bersihkan, mungkin dalam waktu dekat tidak akan pernah beres, kalau memang kesadaran dari masyarakatnya tetap kurang," jelasnya.

Bahkan, mereka berlima pernah mendapati kejadian yang tidak mengenakkan, disaat mereka tengah membersihkan sampah, tiba-tiba ada orang yang dengan polosnya membuang sampah dari jarak 10 meter di tempat mereka bersih-bersih. Kejadian tersebut bahkan dialami mereka berulangkali.

Rasa penasaran yang menghinggapi mereka, membuat kelima pemuda ini lantas tak berhenti untuk hanya membersihkan sampah di lingkungan sekitarnya saja. Tetapi juga kebeberapa lokasi lain. Jika ditotal sudah ada 80 titik yang mereka berisikan selama lebih dari setahun.

"Total sudah 80 titik, jadi 80 itu cakupannya sungai besar, anak sungai besar, parit, spiteng, got dan sebagainya. Ini sudah berjalan 1 tahun mau jalan satu setengah," ucapnya.

Semua biaya yang mereka lakukan untuk membersihkan sampah itu awalnya dari patungan. Kelima pemuda tersebut mengumpulkan uang Rp400 ribu per orang dan nantinya dikumpulkan untuk keperluan aksi bersih-bersih sampah.

"Awalnya kita patungan dari uang probadi, patugan untuk biaya bersih bersih Rp400 ribu per orang, terus nantinya dikolektif bisa buat beli tras bag dan lain lain termsuk biaya kita ngangkut ke TPS dengan sewa mobil picup, bensin, mungkin minum dan sebagainya. Biaya oprasional kita bisa sampai Rp800 sehari, satu kali kita bersihin sungai segitu, banyakan itu biaya sewa mobil antara Rp300- Rp400 ribu sekali berangkat," ujarnya.

Bagi mereka, aksi yang dilakukan dengan membersihkan sampah-sampah ini bukan sesuatu yang mustahil. Mereka yakin dapat hidup tanpa sampah, hingga menyebabkan banjir.

"Bagi kita tidak ada yang mustahil, logikanya mungkin mustahil. Tapi kita tetap optimis kita bisa tanpa sampah," ungkapnya.

 

Editor : Aryo Arbi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut