PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Setidaknya terdapat tiga keuntungan bagi orang yang rajin beribadah. Terlebih, beribadah merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam.
Hal itu disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Jebul Suroso saat mengisi ceramah Shalat Subuh Berjamaah dan pengajian di Masjid Sabilul Muttaqin Pecikalan, Wangon, Banyumas, Ahad (29/1) lalu.
“Beribadah kepada Allah adalah menghambakan diri kepada-Nya dengan penuh kekhusyukan, memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya, karena merasakan bahwa hanya Allah-lah yang menciptakan, menguasai, memelihara dan mendidik seluruh makhluk,” jelas Jebul dalam keterangannya, Selasa (31/1/2023).
Dalam ceramahnya, Jebul mengungkapkan tiga keuntungan orang yang rajin beribadah akan lebih sehat. Menurut dia peneliti di Harvard University, Amerika Serikat mengungkapkan jika kecerdasan seseorang akan meningkat setelah melaksanakan salat. Ini karena gerakan sujud memudahkan pasokan oksigen untuk dapat mengalir secara optimal.
“Pada sujud posisi jantung tepat berada di atas kepala, sehingga darah mampu mengalir dengan sangat baik ke otak. Dalam gerakan terakhir salat yaitu salam, ternyata juga mengandung manfaat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan fisik,” jelasnya.
Gerakan salam ke kiri dan ke kanan, lanjut Rektor, juha dapat merelaksasi otot yang berada di sekitar leher dan kepala.
“Saat melakukan salam di akhir salat, otot di sekitar leher dan kepala akan lebih rileks dan menyempurnakan aliran darah di kepala. Bahkan gerakan salam tersebut bisa mencegah sakit kepala dan menjaga kulit tetap kencang,” ungkapnya.
Keuntungan rajin beribadah yang kedua adalah mendapat kemudahan dalam menjalani kehidupan. Orang yang beriman akan diberikan kemudahan dalam mewujudkan tujuan hidupnya, terutama bagi orang yang berpedoman kepada Al-Quran dan Hadist.
“Apa yang dilakukan semua karena Allah dan pasrah kepada Allah menjadikan hidup kita menjadi tenang dan penuh syukur,” jelasnya.
Selain itu, lanjut dia, orang yang rajin beribadah juga akan menjadi lebih disiplin. Terlebih, obat untuk mengurangi stres adalah beribadah dan berdoa. “Penentuan waktu shalat ini jelas menunjukkan ajaran kedisiplinan yang berperan penting dalam kesuksesan seseorang,” katanya.
Maka dari itu, ia juga mengajak kaum Muslim untuk tetap menggembirakan kehidupan dengan beribadah kepada Allah SWT. “Barangsiapa hari ini lebih baik daripada hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung. Barangsiapa hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi,” pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah