CILACAP, iNewsPurwokerto.id - Sebagai daerah yang berisiko tinggi tsunami di Indonesia, Cilacap memamng harus terus waspada. Maka setiap individu harus memiliki pemahaman yang lengkap menghadapi kondisi darurat bencana.
Inilah yang menjadi latar belakang PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap menyelenggarakan Seminar & Pelatihan Keadaan Darurat pada Rumah Tangga di gedung Patra Graha, pekan lalu. Kegiatan diikuti oleh istri para pekerja Kilang Cilacap di wilayah kerja PT KPI RU IV.
Ketua Bulan PT KPI RU IV Cilacap, Rizqi Widodo menyatakan kesiapan menghadapi keadaan darurat perlu dimulai dari komponen masyarakat terkecil yakni keluarga. "Kita harus bijak menyikapi. Karena bencana apapun datangnya tak terduga. Untuk itu kita harus selalu siap siaga dan mampu menyiasatinya," ungkapnya.
Menurutnya, pelatihan tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan Bulan K3 di lingkungan PT KPI RU IV tahun 2023. "Menampilkan pembicara dari internal HSSE RU IV dengan materi penanggulangan darurat bencana kebakaran di rumah tangga dan pembicara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap yang membawakan topik penanggulangan darurat bencana gempa dan tsunami,”ujar Rizqi.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Wijonardi sebagai salah satu narasumber menekankan pentingnya memahami prosedur keselamatan saat terjadi gempa, ”Mulai sekarang biasakan mengamati letak pintu darurat, jalur evakuasi dan tempat titik kumpul di suatu gedung. Sebab saat gempa terjadi yang pertama harus dilakukan adalah menyelamatkan diri sendiri,”tegasnya.
Dia berharap sosialisasi ini diteruskan kepada keluarga termasuk Asisten Rumah Tangga (ART). "Karena, ART adalah orang yang paling dimungkinkan ada di rumah, sehingga ia tahu apa yang harus diselamatkan jika terjadi bencana alam ataupun menanggulangi musibah kebakaran,”tambahnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak panik karena dengan bersikap tenang dan tidak panik, otak dapat berpikir jernih.
"Waspada saja, mulai sekarang persiapkan diri dengan tas siaga bencana atau Emergency Preparedness Kit, yaitu tas berisi kumpulan barang-barang kebutuhan dasar rumah tangga berisi pakaian, obat-obatan, makanan, minuman dan lampu emergency minimal diperlukan dalam 3 hari keadaan darurat,”ujarnya.
Al Hadiruna, narasumber Bagian Fire & Brigade- HSSE PT KPI menjelaskan, kebakaran di rumah umumnya diawali oleh kelalaian manusia. "Kondisi ini bisa dipicu oleh arus pendek listrik, puntung rokok, dan faktor kebocoran tabung gas," ujarnya.
Pada sesi ini peserta diberi kesempatan untuk praktik memadamkan api yang berasal dari kebocoran tabung maupun api yang menjalar membakar kompor dengan menggunakan tabung pemadam dan teknik pemadaman dengan karung goni basah.
Editor : EldeJoyosemito