Penari tersebut merupakan orang yang dipilih oleh pemuka Shinto. Perayaan terbesarnya terjadi di Kuil Saidaji, hingga melibatkan 9.000-an orang. Hadaka matsuri diadakan untuk mendoakan hasil panen yang melimpah di musim panen yang akan datang.
Ketika belum diciptakannya mesin-mesin pertanian, orang Jepang zaman dulu hanya mengandalkan tenaga manusia untuk bercocok tanam. Matsuri ini dipakai untuk mempertunjukkan kesehatan laki-laki untuk bekerja di lahan pertanian, dan sekaligus dimanfaatkan penonton wanita untuk mencari pasangan hidup.
Hadaka matsuri tidak dianggap vulgar karena diselenggarakan untuk tujuan ritual. Setiap tahunnya, berbagai hadaka matsuri diadakan di berbagai tempat di seluruh Jepang, terutama pada musim panas dan musim dingin.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta