get app
inews
Aa Text
Read Next : Seorang Pemancing di Kebumen Terpeleset dan Terbawa Arus Sungai Lukulo

Puluhan Warga Kebumen Terinfensi Bakteri E-coli, Begini Kondisinya Sekarang

Kamis, 18 Mei 2023 | 07:31 WIB
header img
Sebanyak 37 penduduk Desa Giripurwo, Kecamatan Karanganyar, Kebumen terinfeksi E-coli, saat sekarang sudah dinyatakan sembuh. (Foto: Istimewa)

KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id - Sebanyak 37 penduduk Desa Giripurwo, Kecamatan Karanganyar, Kebumen terinfeksi E-coli. Sehingga mereka mengalami sakit diare dan mual-mual akibat terinfeksi bakteri E-coli.

Pemkab Kebumen terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran kasus bakteri E-coli. Dengan rasa syukur, setelah pertama kali ditemukan pada tanggal 6 Mei 2023, kasus E-coli di Kebumen sudah tidak ada lagi atau nol E-coli.

"Alhamdulillah, kita patut bersyukur bahwa 37 warga Desa Giripurno yang terinfeksi bakteri E-coli telah sembuh, dan kasus E-coli di Kebumen tidak ada lagi atau nol E-coli," ujar Bupati dalam pernyataannya pada Rabu, 17 Mei 2023.

Bupati mengungkapkan bahwa pemerintah juga memberikan bantuan paket sembako kepada warga yang sebelumnya terkena bakteri E-coli. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap warganya yang terkena E-coli.

"Tadi, saya meminta Dinas Sosial segera mengirimkan bantuan paket sembako kepada 37 warga yang terinfeksi E-coli, dan informasinya sudah diberikan. Setidaknya ini dapat meringankan beban mereka," jelasnya.

Bupati terus mengimbau masyarakat agar menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan sosialisasi akan terus dilakukan di Desa Giripurno setelah temuan ini. Hal ini dikarenakan bakteri E-coli dan Coliform disebabkan oleh pencampuran kotoran dengan air.

"Sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki kesadaran dalam menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal ini akan membantu masyarakat dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan. Saya yakin dengan menerapkan PHBS, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup," ucapnya.

Dalam kasus ini, Bupati sebelumnya memimpin langsung penanganan E-coli di Balai Desa Giripurno bersama Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), PDAM, perangkat kecamatan, desa, dan TNI/Polri pada Selasa, 16 Mei 2023.

Setelah itu, Bupati memutuskan untuk sementara menutup empat mata air yang berasal dari lahan Perhutani. Hal ini dikarenakan bakteri E-coli diduga berasal dari salah satu mata air tersebut. Wilayah Perhutani di Giripurno memiliki banyak binatang liar, seperti monyet dan babi.

"Berdasarkan hasil uji laboratorium, bakteri E-Coli diduga berasal dari empat mata air yang berasal dari lahan Perhutani. Kami telah meminta penutupan sementara karena tindakan penanganan diperlukan," ujar Bupati di Balai Desa Giripurno pada Selasa, 16 Mei.

Untuk sementara, suplai air kebutuhan masyarakat akan dipenuhi melalui Pamsimas yang telah terjamin keamanannya. Pasalnya, Pamsimas secara rutin melakukan pemeriksaan kondisi air. Namun demikian, agar lebih aman, Bupati meminta masyarakat untuk merebus air sampai mendidih.

"Untuk keamanan yang lebih baik, saya harap masyarakat menunggu air mendidih selama tiga menit setelah merebusnya. Insya Allah, bakteri E-coli dan coliform akan mati," jelasnya.

Uji laboratorium terhadap sumber-sumber air di Giripurno masih terus dilakukan, sambil memberikan penggunaan obat kaporit untuk membunuh bakteri.

"Kami telah meminta agar sumber-sumber air tersebut terus diberikan kaporit secara berkelanjutan, seperti proses penyaringan air yang dilakukan oleh PDAM, agar bakteri-bakteri tersebut mati dan tidak berkembang," tambahnya.

Bupati juga mengharapkan masyarakat untuk benar-benar menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang limbah secara sembarangan dan menjauhkan sumber mata air dari kandang ternak.

"Kami berharap insiden seperti ini tidak akan terjadi lagi, sehingga masyarakat dapat terhindar dari bakteri ini," tegas Bupati.

Diketahui bahwa batas kandungan E-coli minimal harus 0 persen, tidak boleh melebihi angka tersebut. Sementara di Kebumen, kandungan E-coli pernah ditemukan hingga 8 persen. Sedangkan batas kandungan Coliform adalah 50, namun pernah ditemukan mencapai 158.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut