YOGYAKARTA, INewsPurwokerto.id- Kuwat Santoso warga Wedomartani, Ngemplak, Sleman merupakan korban ke-9 dari total 12 korban dukun pengganda uang Slamet Tohari di Banjarnegara. Sarjana Geologi ini berhasil diidentifikasi setelah menjadi salah satu korban Mbah Slamet.
Ponidi, salah satu keluarga almarhum, sempat tak percaya jika Kuwat turut menjadi korban keganasan Mbah Slamet. Sebab, semasa hidup korban yang memiliki usaha pengeboran sumur di rumahnya ini sangat berjiwa sosial, hingga pernah membuat sumur secara gratis guna kebutuhan masjid.
"Korban meninggalkan rumah pada 2018 lalu dan sempat berpamitan untuk kerja," ujarnya dikutip dari iNews.id, Sabtu (27/5/2023).
Hal senada juga diungkapkan oleh tetangga korban, Erik yang mengatakan jika korban dikenal sangat baik semasa hidup. Erik pun tak menyangka jika Kuwat Santoso menjadi korban dukun pengganda uang, Mbah Slamet.
"Orangnya humble, baik hati, entengan lah. Kami tak menyangka beliau ikut menjadi korban," ujar Erik tetangga korban.
Kuwat Santoso, kini telah dimakamkan di pemakaman umum yang tak jauh dari tempat tinggalnya pada Kamis (25/5) lalu. Pihak keluarga berharap dukun pengganda uang, Mbah Slamet mendapat hukuman yang setimpal atas perbatan kejinya.
Untuk diketahui, Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) secara keji telah membunuh 12 orang korban. Saat melakukan aksinya, korban diberikan minuman yang sebelumnya telah dicampur dengan racun.
Aksi sadis Mbah Slamet terbongkar setelah ditemukan sejumlah makam di areal kebun miliknya. Ternyata, saat menjalankan aksinya, Mbah Slamet membunuh dan mengubur para korban di kebun miliknya hingga mencapai 12 orang dan diduga masih ada korban lainnya.
Editor : Arbi Anugrah