Pendistribusian Beras BPNT Purbalingga di Desa Kecamatan Rembang Diduga Disunat

"Untuk bulan yang kemarin 11, 12, 13 dan 14 itu list nya beras tetap 13 kilogram. Untuk bulan 11 dan 12 yang dipasok oleh Perpadi tetap 13 kilogram, sedangkan 12 kilogram itu adalah e-warung sendiri yang mengadakan kerjasamanya dengan siapa saya tidak paham. Dasar 12 kilogram katanya kesepakatan paguyuban e-warung se-Kecematan Rembang," ungkapnya.
Dengan adanya polemik di masyarakat ini, para kades mengaku dalam posisi serba salah. Sebab, selama ini kegiatan terkait BPNT, Kades mengaku tidak pernah terlibat apalagi diajak koordinasi. Mulai dari data penerima, hingga penunjukan e-warung. Namun, saat terjadi masalah terkait BPNT, warga desa mengadukan permasalahan tersebut kepada Pemerintah Desa.
Sementara menurut Kades Gunung Wuled, Nasirudin Latif mengatakan jika polemik ini membuat dirinya memanggil pengelola e-warung untuk meminta keterangan terkait kegaduhan yang terjadi di masyarakat. Menurut dia, berdasarkan keterangan dari pengelola e-warung memang terjadi pengurangan jumlah kilogram pada komoditi beras berdasarkan kesepakatan paguyuban e-warung di Kecamatan Rembang.
"Informasi yang saya dengar begini (dari pengelola e-warung), betul yang sesuai list 13 kilogram, tapi yang disalurkan 12 kilogram. Keputusan itu menjadi kesepakatan e-warung karena kualitas (beras) dinaikkan menjadi premium, sehingga harganya berubah (di periode) 13-14 dengan kualitas yang berbeda," kata Latif dalam diskusi antar Kades tersebut.
Dia menjelaskan jika keputusan menurunkan jumlah kilogram pada komoditi beras dari sebelumnya 13 kilogram menjadi 12 kilogram dianggapnya keliru. Pasalnya tidak ada sosialisasi hingga akhirnya banyak KPM mengeluhkan turunnya kuantitas pada komoditi beras.
"Apapun itu, menurut pendapat saya itu keliru, karena ketentuannya 13 kilogram kok menjadi 12 kilogram," ujarnya.
Permasaahan ini, lanjut dia, tidak akan terjadi sebenarnya jika supplier awal dari Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi Dan Beras Indonesia (Perpadi) masih menyalurkan beras BPNT kepada masyarakat Rembang.
"Kenapa ini terjadi (polemik di masyarakat), karena penyaluran 13-14 kalau masih di handle Perpadi tentu tidak akan terjadi. Ini terjadi karena diserahkan kembali ke e-warung," ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah