ADA 2 waktu pada hari Jumat doa-doa yang dimohonkan akan dikabulkan Allah Subhanahu wa ta'ala. Maka 2 waktu ini perlu diketahui karena paling mustajab untuk berdoa.
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal MSc mengungkapkan secara jelas waktu-waktu terkabulnya doa tersebut bisa jadi saat duduk imam di antara dua khutbah Sholat Jumat, bisa jadi pula bakda Sholat Ashar sampai tenggelam matahari.
Berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menerangkan tentang hari Jumat, lalu beliau bersabda:
« فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ » . وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
Artinya: "Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan sholat lantas ia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang ia minta. Dan beliau berisyarat dengan tangannya akan sebentarnya waktu tersebut." (HR Bukhari Nomor 935; Muslim Nomor 852)
Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan:
أَنَّ كُلّ رِوَايَة جَاءَ فِيهَا تَعْيِين وَقْت السَّاعَة الْمَذْكُورَة مَرْفُوعًا وَهْم ، وَاَللَّه أَعْلَم .
Artinya: "Setiap riwayat yang menyebutkan penentuan waktu mustajab di hari Jumat secara marfu’ (sampai Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam) memiliki wahm (kekeliruan). Wallahu a’lam." (Kitab Fath Al-Bari, 11: 199)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta