Amunisi tersebut dibuat oleh Amerika Serikat dengan tahun produksi 1933. Namun, karena kondisi perairan yang memiliki arus deras dan penglihatan bawah air yang terbatas, serta peralatan terbatas, identitas kapal perang yang tenggelam di Perairan Nusakambangan ini belum dapat diidentifikasi.
“Diperkirakan masih terdapat banyak amunisi yang berada di dalam bangkai kapal yang kondisinya sudah rapuh,” ujar Kolonel Laut (P) Bambang Subeno selaku Komandan Lanal Cilacap.
Ratusan amunisi ini selanjutnya diamankan di Mako Lanal Cilacap. Dengan temuan ini, diharapkan akan ada tindak lanjut dari instansi terkait.
Pasalnya, lokasi penemuan amunisi tersebut berada di jalur pelayaran pintu masuk Pelabuhan Tanjung Intan/Cilacap.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta