PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Persaingan antar pelaku usaha yang semakin ketat menuntut mereka untuk terus berinovasi memasarkan produknya. Salah satu upaya yang dilakukan para pelaku usaha adalah melalui iklan.
Akan tetapi, kadang kala iklan yang ditayangkan kerap tidak menggambarkan informasi yang sesungguhnya dari produk yang diiklankan tersebut, bahkan kadang menyesatkan. Hal tersebut disampaikan Sugeng Santoso Ketua Tim Kefarmasian dan Alkes Dinas Kesehatan Purbalingga dalam pertemuan Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Iklan, di Rumah Makan Mie Pasar Baru Jakarta, Purbalingga, Senin (7/8/2023).
"Kegiatan ini terkait dengan pengawasan iklan, tujuannya agar masyarakat tidak merasa dibohongi dan dapat terlindungi dari iklan yang tidak sesuai dan menyesatkan," kata Sugeng dalam keterangannya.
"Saat ini banyak iklan yang menggiring opini masyarakat untuk membeli barang atau produk yang ternyata pas dikonsumsi ternyata tidak sesuai dengan yang diiklankan," lanjutnya.
Pengawas Farmasi dan makanan Loka POM Banyumas Albert Christy menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati jika ada iklan produk makanan yang memberikan klaim yang seolah-olah menyehatkan atau seperti obat. Dia mencontohkan banyak iklan di radio yang memberikan klaim kesehatan dengan testimoni pelanggannya, hal tersebut termasuk iklan yang menyalahi aturan.
"Makanan itu sejatinya memberi nutrisi dan bukan untuk menyehatkan, kecuali produk obat, suplemen kesehatan dan obat tradisional. Jadi sebaiknya konsumen dapat membedakan dan tidak tergiur dengan iklan-iklan yang seperti itu dan lebih teliti dalam membeli," jelasnya.
Editor : Arbi Anugrah