PURBALINGGA, iNews.id- Corona masih menjadi masalah serius untuk Indonesia, termasuk Kabupaten Purbalingga. Angka Covid-19 di Purbalingga, sepekan ini cukup melonjak dengan munculnya klaster-klaster baru di beberapa wilayah. Di antaranya klaster pondok pesantren di Bukateja, dan klaster orang melahirkan di Desa Tanalum, Rembang.
Sebab itu, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, saat mempimpin apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2021 di halaman Pendopo Dipokusumo, pada Rabu (5/5/2021) menekankan agar tak ada lagi lonjakan kasus paska Hari Raya Idul Fitri nanti. Pemkab sendiri telah berupaya melakukan sosialisasi protokol kesehatan secara terus menerus, menggiatkan lagi lapor warga khusus bagi pemudik, dan mewajibkan pemudik untuk membawa surat rapid antigen.
"Data lapor warga bagi pemudik yang masuk ke Purbalinga harus diperbaharui setiap hari. Pemudik dipantau pergerakannya dan harus dipastikan dapat menunjukkan surat antigen," tegas Tiwi.
Bagi pemudik yang tak dapat menunjukkan surat rapid antigen, Tiwi melanjutkan, segera diarahkan untuk melakukan rapid antigen di fasilitas kesehatan terdekat. Pemkab, akan membantu rapid antigen gratis bagi pemudik yang ekonominya lemah.
Bupati meminta kepada seluruh jajaran, khususnya satgas covid-19 yang ada di tingkat kecamatan maupun tingkat desa agar terus berkoordinasi dengan pemerintahan desa dan kecamatan. Agar terus mensosialisasikan protokol kesehatan khususnya di tempat-tempat ibadah seperti masjid dan musala.
"Mudah-mudahan dengan langkah-langkah yang sudah kita lakukan, angka covid-19 setelah Hari Raya Idul Fitri 1442H di Kabupaten Purbalingga tidak mengalami peningkatan yang signifikan," harap Tiwi.
Editor : Arbi Anugrah