get app
inews
Aa Text
Read Next : Cagub Jateng Andika Perkasa Angkat Bicara Penanganan Bawaslu Soal Dugaan Pelanggaran

PPKM Darurat, Jateng Klaim Kematian Turun, Kesembuhan Meningkat

Selasa, 13 Juli 2021 | 10:02 WIB
header img
Petugas Polrestabes Semarang melakukan penyekatan di sejumlah titik selama PPKM darurat. (foto: Istimewa)

SEMARANG, iNews.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencatat PPKM darurat yang diterapkan sejak 3 Juli 2021 berdampak pada  penurunan angka kematian Case Fatality Rate (CFR).

Sisi lain juga mengalami peningkatan Recovery Rate atau angka kesembuhan.

Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan, saat ini terjadi penurunan angka CFR dibanding minggu sebelumnya. 

“Terjadi penurunan CFR dari 6,36 persen menjadi 6,18 persen, ya. Lalu, recovery rate atau angka kesembuhannya meningkat, dari 85 persen menjadi 85,19 persen,” kata Yulianto, Senin (12/7/2021) seperti dikutip iNews Jateng.

Dia mencontohkan, di Kabupaten Kudus terjadi penurunan kasus dari minggu ke minggu. Tidak hanya itu, tingkat hunian rumah sakitnya di Kudus juga cukup longgar. 

Hal itu jelas amat berbeda dibandingkan dengan kondisi di minggu-minggu sebelumnya. Yang mana, sebelumnya tingkat keterisian di RSUD Loekmono Hadi Kudus mencapai 100 persen. 

Bahkan saking membeludaknya kasus Covid-19 sampai harus mengirim banyak pasien ke luar daerah Kudus. Sekarang kondisi Kudus malah menerima pasien dari luar Kudus. 

“Ini cukup menggembirakan. Moga-moga, kabupaten dan kota yang lain juga mengalami suatu perbaikan penurunan kasus, penurunan jumlah kematian. Kita harapkan, ya,” ujarnya.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan adanya PPKM darurat telah terjadi penurunan kasus.

“Ada, ada (penurunan kasus). Lumayan sih,” kata Ganjar. Namun demikian, Ganjar menegaskan agar masyarakat tetap mengurangi tingkat mobilitas. Karena sampel dari whole genome sequence (WGS) menyatakan varian itu adalah Delta.

Maka, Ganjar menyatakan jika variannya Delta maka haruslah waspada. Dia mengatakan, sampel yang dikirimkan di WGS kurang lebih yang diambil 106 sampel.

Dari jumlah itu, ditemukan varian Delta 95 atau 89,6 persen. Dengan rincian, untuk anak di bawah usia 17 tahun ada 23 orang atau 24,2 persen, serta dewasa 72 orang atau 75,08 persen.

 

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut