PURWOKERTO, iNews.id - Rasa kangen yang begitu besar kepada anak-anak dan istri, membuat Wagiman (42) memaksakan diri pulang kampung. Meski pemerintah telah menerapkan larangan mudik mulai 6 Mei ini.
Namun, rasa kangen ini hanya terobati sebentar. Pasalnya, sesampainya di rumahnya di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Banyumas tidak lama kemudian pihak Gugus Tugas Covid-19 tingkat desa dan RT mendapatkan laporan akan kepulangan dirinya.
Sehingga siang harinya, dia diantarkan menuju tempat karantina di GOR Satria Purwokerto. Ia harus menunda kebersamaan bersama keluarga selama lima hari mendatang, usai masa karantina selesai.
Ditemui di tempat karantina, Wagiman mengaku sudah mengetahui adanya aturan larangan mudik dari pemerintah. Tidak sedikit juga yang memperingatkan untuk tidak pulang.
"Sudah tahu ada larangan mudik, memang mandornya sudah ngomong tanggal 6 tidak boleh pulang, tapi saya memaksakan diri sedangkan temennya juga banyak," ucapnya.
Menurut Wagiman yang bekerja sebagai kuli bangunan ini beralasan jika dirinya memang niat mudik ke Banyumas karena kangen dengan keluarganya.
"Iya memang niat mudik lebaran kangen sama anak-anak dan istri, sudah dua bulan tidak ketemu, biasanya sering pulang, di sana kerja jadi kuli bangunan," jelasnya.
Ia menceritakan, awal mulanya ia berangkat dari Bekasi pada Rabu (5/5) malam dengan menggunakan bus tujuan Wonosobo.
Dirinya tiba di Purwokerto pada Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIB, namun karena ketiduran, dirinya baru turun di terminal Purbalingga.
"Naiknya bus dari Bekasi semalam. Saya kebablasan karena ngantuk, seharusnya turun di Terminal Purwokerto, kebablasan sampai ke Purbalingga, lalu naik ojek Rp 50 ribu sampai rumah," ceritanya.
Meski lolos dari penyekatan di perbatasan, rupanya Satgas Penanganan Covid-19 di desanya mengetahui dan mendatangi Wagiman.
"Sama pak RT, bikin surat-surat terus suruh kesini, tadi sekitar jam 11 siang," ucapnya.
Namun demikian, dia sama sekali tidak keberatan dengan pemberlakuan karantina yang dilakukan pemerintah kepada dirinya. Semua demi kesehatan semua, termasuk keluarganya.
"Saya tidak keberatan dikarantina. Saya memang sudah siap, memang ini sudah kewajiban saya, dan pengaturannya memang begitu kan. Jadi saya tidak ada masalah, yang penting nomor satu adalah kesehatan keluarga," ucapnya.
Editor : Arbi Anugrah