get app
inews
Aa Read Next : Pesta Sabu, Seorang Residivis dan 3 Tersangka Diringkus Satresnarkoba Polres Kebumen

Polisi Setop Anak-anak yang Bermain di Sungai, Kenapa? 

Kamis, 07 Desember 2023 | 07:49 WIB
header img
Remaja yang sedang mandi di sungai dihentikan oleh polisi di Kebumen. (Foto: Istimewa)

KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id-Remaja yang sedang mandi di sungai dihentikan oleh polisi di Kebumen. Ini dilakukan karena Polres Kebumen mencatat bahwa kecelakaan saat mandi di sungai sering terjadi, menyebabkan banyak korban jiwa.

Hal ini menjadi perhatian serius Polres Kebumen agar tidak terjadi lagi korban jiwa akibat kecelakaan air, terutama saat memasuki musim hujan yang meningkatkan debit air dan memperkuat arus sungai.

Polsek Poncowarno, sebagai langkah preventif, mengarahkan regu patroli ke beberapa sungai yang menjadi tempat favorit warga untuk mandi, seperti saluran induk wadaslintang timur, Desa Pejengkolan, Kecamatan Padureso, Kebumen, pada Rabu (6/12/2023).

Kapolres Kebumen, AKBP Burhanuddin, melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto, mengungkapkan bahwa langkah ini dilakukan untuk mengingatkan warga tentang bahayanya mandi di sungai agar tidak terjadi kecelakaan serupa.

"Berbahaya sekali mandi di sungai, terutama saat debit air meningkat. Warga bisa terbawa arus," jelas AKP Heru.

Regu patroli Polsek Padureso di bawah pimpinan Kapolsek Iptu Mariman menegur seorang remaja asal Desa Kebapangan, Kecamatan Poncowarno, yang sedang mandi di "kedung" sungai. Kapolsek mengingatkan remaja tersebut untuk berhenti mandi di sungai.

Menurut Iptu Mariman, tempat tersebut memiliki arus air yang sangat deras dan berbahaya.

"Kami mengingatkan agar tidak mandi. Mereka akhirnya patuh. Terlebih lagi, remaja tersebut tidak menggunakan pengamanan saat mandi, sehingga sangat berisiko," kata Iptu Mariman.

Belakangan ini, terjadi kecelakaan air di Pantai Setrojenar, Kebumen. Dua siswi MTs Roudlotul Huda Klirong dilaporkan hanyut terseret ombak saat bermain air di Pantai Setrojenar pada Minggu siang (26/11/2023).

Korban adalah Dea Ananda Pratiwi (15) dan Aisyah (15), pelajar asal Kecamatan Klirong, Kebumen. Dea Ananda ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, sementara Aisyah ditemukan 9 hari setelah hilang.

Ombak besar di pantai dan arus deras sungai di Kebumen sering kali menelan korban jiwa.

Polres Kebumen telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah kecelakaan air, seperti memasang papan larangan mandi di laut dan mengarahkan patroli ke objek wisata laut, serta patroli ke sungai-sungai tertentu.

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut