get app
inews
Aa Text
Read Next : Daftar Pemenang Ajang FLS2N Dikmen 2024, Lahirkan Talenta Muda dengan Bakat Seni Budaya

Kemendikbudristek Restorasi dan Luncurkan Film Kolosal Produksi 1952

Jum'at, 15 Desember 2023 | 14:02 WIB
header img
Film Dr Samsi besutan Ratna Asmara adalah salah satu film bermateri seluloid 35mm yang tersimpan dalam koleksi Sinematek Indonesia dengan kondisi yang nyaris punah. Foto: Dok Kemendikbudristek

Hingga saat ini, Kemdikbudristek sendiri telah melakukan restorasi sebanyak empat judul film yaitu 1) Darah dan Doa (The Long March), karya Usmar Ismail, produksi tahun 1950 dan di restorasi tahun 2013; 2) Pagar Kawat Berduri, karya Asrul Sani, produksi tahun 1961 dan di restorasi tahun 2017; 3) Bintang Ketjil, karya Wim Umboh dan Misbach Yusa Biran, produksi tahun 1963 dan di restorasi tahun 2018; serta 4) Kereta Api Terakhir, karya Mochtar Soemodimedjo, produksi tahun 1981 dan di restorasi pada tahun 2019.

Film Dr Samsi bercerita mengenai perjalanan emosional seorang dokter bernama Samsi yang merawat anak hasil hubungan gelapnya dengan seorang perempuan bernama Sukaesih. Anak tersebut diberi nama Sugiat dan lantas makin tumbuh besar. 

Sugiat tumbuh dewasa dan menjadi pengacara tanpa mengetahui kebenaran ibu kandungnya. Saat Sugiat pulang ke Indonesia dari sekolah hukum di luar negeri, ia harus menangani kasus Sukaesih yang dituduh membunuh suaminya sendiri bernama Leo.

“Film yang diproduksi tahun 1952 ini menjadi penanda penting perkembangan industri sineas Indonesia yang tetap relevan hingga kini. Dari film ini memberikan inspirasi ke pegiat sinema sekarang untuk menjelajahi tema-tema universal menggugah hati,” tutup Mahendra.

Ratna Asmara (1913-1968) dikenal sebagai seorang sutradara perempuan pertama di Indonesia dan perempuan berbakat yang kerap membawa nuansa eksploratif ke setiap adegan karya ciptaannya. Dirinya juga cukup sering melibatkan alur cerita dengan visual yang indah serta narasi yang kaya. 

Setiap karya Ratna Asmara tidak hanya mencerminkan kepiawaian dalam pengarahan, tetapi juga menyajikan warisan budaya yang kaya dalam sejarah perfilman Indonesia. Dengan begitu film-filmnya selalu menyajikan ciri khas kekayaan budaya nasional untuk disaksikan publik.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut