get app
inews
Aa Read Next : Menikmati Tempe Mendoan untuk Takjil Buka Puasa Ramadhan, Ini Resep dan Cara Membuatnya

Diduga Provokator Masuk ke Konser Sahabat Ganjar, Dansatgas PDIP Luka-luka

Jum'at, 12 Januari 2024 | 16:45 WIB
header img
Wakil Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Banyumas Sadewo Tri Lastiono menengok yang mengalami luka-luka. (Foto: Istimewa)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Disebut ada provokator, konser relawan Sahabat Ganjar yang mengundang NDX AKA dan band Tipe-X diwarnai kericuhan. 

Kericuhan disebut-sebut akibat adanya provokator. Itu terjadi justru setelah konser yang berlangsung damai. Bahkan akibat kericuhan itu, Satgas PDIP dan relawan Ganjar mengalami luka-luka. 

Wakil Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan dalam kericuhan tersebut, Dansatgas Cakra Buana PDIP Banyumas Iwan Mujianto dilarikan ke RS Wijaya Kusuma DKT Purwokerto. Sesungguhnya Iwan bersama tim Satgas sedangkan mengamankan beberapa orang yang diduga provokator. Mereka melindungi karena bisa saja provokator dikeroyok massa. 

“Jadi, ada provokasi dari pihak luar. Kemudian yang memprovokasi itu mau dimassa. Kemudian Satgas melindungi,”ujarnya pada Jumat (12/1/2024).

Sebetulnyam, Tim Satgas Cakra Buana berencana akan mengkoordinasikan dengan aparat. Sebab saat digeledah dua anak tersebut diketahui membawa botol miras kaca dan kunci T.

"Kita mau koordinasi dengan aparat dari satgas. Yang 2 anak itu 1 anak membawa botol minuman keras dari kaca, yang satu membawa kunci T. Karena diduga mau melakukan tindak kejahatan jadi tidak boleh pulang,”kata dia.

Ketika sedang mengamankan kedua orang tersebut, tiba-tiba terjadi kericuhan lagi. Tim Satgas bergegas menuju titik kericuhan, meninggalkan Dansatgas di posko tempat kedua orang itu diamankan.

"Pada saat sedang menghalau massa yang ingin mengeroyok orang itu, tiba-tiba terjadi keributan lagi. Beberapa anggota Satgas lari ke arah keributan untuk melindungi provokator yang akan dimassa lagi. Akibatnya, hanya satu orang, yaitu Mas Iwan Dansatgas, yang tersisa di posko," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang diterima dari Iwan, ketika anggota Satgas lainnya meninggalkannya, datanglah lima orang tidak dikenal yang menginginkan pembebasan kedua terduga provokator. Saat anggota Satgas yang lain kembali ke posko, Iwan sudah tergeletak.

"Kemudian, Iwan memberitahu bahwa ada lima orang yang datang dan meminta pembebasan kedua orang itu. Sehingga terjadi keributan, mungkin ada sedikit benturan. Dansatgas kami, Mas Iwan, telah kami instruksikan untuk melindungi agar tidak terjadi keributan," ungkapnya.

Kondisi Iwan cukup mengalami luka-luka seperti dikeroyok. Yakni bahunya geser dan kakinya patah. “Saya tidak mengerti mengapa, tapi informasinya menyebut dia dikeroyok oleh lima orang. Kemudian, dia dibawa ke DKT," ujarnya.

Setelah mendapat informasi tersebut, Sadewo langsung menuju RS DKT Purwokerto. Namun, dia sangat terkejut saat tiba di lokasi karena ada beberapa korban lain yang diduga menjadi korban kericuhan.

"Saya mengetahuinya di DKT setelah tiba di sana, ternyata ada beberapa orang yang pingsan. Dan informasinya tidak hanya di DKT, tetapi juga di RS Sinar Kasih. Selain itu, ada seorang anak dari Purbalingga yang kepala­nya terluka akibat lemparan botol saat pulang bersama teman-temannya,”ujarnya.

Menurutnya, kondisi korban masih dirawat inap, dan biaya perawatannya ditanggung oleh Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Banyumas.

"Hari ini masih dirawat inap. Kami bertanggung jawab dari Tim Pemenangan Daerah (TPD) atas semua yang terjadi di DKT saat itu. Jadi, jelas. Jika ada yang sudah pulang, itu sudah selesai. Hanya satu orang yang masih berada di sana," jelasnya.

Sadewo mengungkapkan bahwa provokator tersebut diduga menciptakan kegaduhan dengan menyebut nama calon presiden lain selama konser berlangsung. Hal ini memicu kemarahan relawan Ganjar-Mahfud.

"Provokator ini menciptakan kegaduhan dengan menyebut salah satu calon presiden. Padahal, pada saat itu, massa yang datang menurut saya lebih dari 40 ribu. Karena ketika saya keluar sekitar pukul 10 malam, masih banyak yang ingin menonton," ucapnya.

Dengan kejadian ini, ia mengimbau agar para relawan dan pendukung Ganjar-Mahfud tidak terpancing provokasi, karena hal ini dapat merugikan masyarakat lainnya.

"Kami mengimbau kepada teman-teman dari kubu 03 agar tidak terprovokasi seperti itu. Biarkan saja, kita tetap tenang. Kami yakin masyarakat sudah cerdas. Dengan kejadian ini, mereka akan tahu siapa yang suka memprovokasi. Bagaimana sikap kita,”tambahnya.

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut