JAKARTA, iNewsMedan.id - Tak hanya asal-usulnya, tetapi juga kerja keraslah yang menentukan nasib seseorang menuju kesuksesan. Ini merupakan kunci keberhasilan sejumlah pemilik perusahaan otobus (PO) di Indonesia.
Meskipun banyak perusahaan otobus besar diwarisi dari keluarga, tak sedikit pula yang membangun usaha dari awal. Hal serupa juga dialami oleh pemilik PO Bus Rosalia Indah dan PO Dedy Jaya.
Siapa sangka kedua orang kaya ini memulai karier mereka sebagai seorang kernet? Bagi kebanyakan orang, menjadi pemilik PO bus seperti dalam dongeng, namun kisah ini adalah kenyataan.
Berikut adalah kisah dua pemilik PO bus besar yang memulai usaha dari nol sebagai seorang kernet atau kondektur.
1. PO Rosalia Indah - Yustinus Soeroso
Yustinus Soeroso, pendiri PO Rosalia Indah, berhasil bertahan di industri ini selama puluhan tahun dengan layanan premium yang dikenalnya. Namun, sedikit yang tahu bahwa Pak Roso, demikian ia akrab dipanggil, memulai karirnya dari bawah.
Banyak yang mengira bahwa pemilik PO ini berasal dari keluarga kaya. Namun, Pak Roso adalah seorang anak buruh tani dan memulai kariernya sebagai kernet.
“Masa kecil saya sangat sederhana, saya memiliki enam saudara dan ayah saya hanya seorang buruh tani. Saya termotivasi untuk hidup mandiri, belajar mandiri, sehingga saya memiliki prinsip untuk mandiri saat dewasa,” ungkap Pak Roso seperti yang dilaporkan dari kanal YouTube Perpalz.
Dia menghadapi banyak kesulitan dalam mencari pekerjaan di kota dengan ijazah yang terbatas, sehingga akhirnya memutuskan untuk menjadi kondektur bus.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta