PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id-Pemkab Purbalingga di bawah kepemimpinan Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan Wakil Bupati Sudono terus berusaha meningkatkan mutu dan jumlah pembangunan infrastruktur.
"Kami berusaha keras agar sarana dan prasarana infrastruktur terus berkembang, sambil tetap memperhatikan kelestarian lingkungan," kata Bupati Tiwi dalam keterangannya.
Menurutnya, terdapat 10 proyek strategis pembangunan infrastruktur pada tahun sebelumnya yang ditetapkan melalui Keputusan Bupati Purbalingga Nomor: 050/142 Tahun 2023.
"Salah satu dari 10 proyek strategis yang telah dilaksanakan adalah pembangunan Jembatan Wirasana - Kalikajar yang diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas penduduk dan distribusi barang menjadi lebih mudah, cepat, dan nyaman," ujarnya.
Proyek Jembatan WIKA senilai Rp14 miliar tersebut telah selesai dan sudah dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Adapun proyek strategis lainnya melibatkan penyempurnaan Gedung DPRD senilai Rp7,331 miliar, pembangunan ruang kelas SMPN 1 Karangjambu Rp2,863 miliar, SMPN 4 Kutasari Rp940 juta, pembangunan ruang rawat inap RSUD Panti Nugroho Rp2,810 miliar.
Selanjutnya, pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) senilai Rp1,623 miliar, penyempurnaan Perpustakaan Daerah (Perpusda) Rp1,055 miliar, pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bobotsari Rp965 juta, pemeliharaan jalan Rajawana – Rembang Rp665 juta, dan penataan lingkungan GOR Indoor Rp632 juta.
Pada bagian selanjutnya, dilakukan pemeliharaan infrastruktur jalan dan jembatan, termasuk pemeliharaan rutin sepanjang 321 km (44 ruas jalan) senilai Rp15,933 miliar, pemeliharaan berkala 11,42 km (17 ruas jalan) senilai Rp3,240 miliar, pemeliharaan rutin jembatan 6 unit (Rp. 860 juta), penggantian 3 unit jembatan Rp1,047 miliar, dan pembangunan talud dan drainase untuk 8 ruas jalan senilai Rp1,435 miliar.
Tak lupa, penyediaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) sebanyak 249 unit dengan anggaran Rp2,224 miliar.
Selain itu, dalam sektor pertanian, terdapat rehab jaringan irigasi permukaan sepanjang 1,43 km (5 daerah irigasi) senilai Rp. 788 juta, rehab bendung irigasi 1 unit senilai Rp212 juta, dan pemeliharaan jaringan irigasi sepanjang 0,78 km (9 daerah irigasi) senilai Rp1,218 miliar.
Kemudian, dilaksanakan pembangunan Jaringan Irigasi Usaha Tani di 11 lokasi dengan anggaran Rp1,418 miliar, Jalan Usaha Tani di 20 lokasi dengan anggaran Rp1,982 miliar, pembangunan Embung Geo Membran di 3 lokasi dengan anggaran Rp150 juta, dan Irigasi Air Permukaan di 2 lokasi senilai Rp200 juta.
Dalam aspek lingkungan hidup, selain RTH Bobotsari yang termasuk proyek strategis, dilakukan pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di 7 desa dengan anggaran Rp4,081 miliar, serta Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di 2 lokasi, yaitu Kelurahan Kalikabong dan Bancar.
Terakhir, untuk tetap memperhatikan kelestarian lingkungan, telah diterapkan sistem pemantauan kualitas air secara daring (Onlimo) di Desa Kedungbenda, Kecamatan Kemangkon, dan Desa Penaruban, Kaligondang. Hasilnya menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Lingkungan Hidup meningkat dari 66,16 pada 2022 menjadi 66,87 pada tahun 2023.
Editor : EldeJoyosemito