get app
inews
Aa Read Next : Alasan Pelaku Bunuh Saudara Ipar di Purbalingga: Emosi saat Istri Dipukul Korban

TPID Purbalingga Antisipasi Inflasi Saat Ramadan dan Idul Fitri, Ini Langkah yang Ditempuh

Kamis, 14 Maret 2024 | 15:49 WIB
header img
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Purbalingga menggelar High Level Meeting (HLM) untuk merumuskan strategi pengendalian inflasi. (Foto: Istimewa)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id-Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Purbalingga menggelar High Level Meeting (HLM) untuk merumuskan strategi pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H. Acara tersebut dilaksanakan di Operation Room Graha Adiguna pada hari Kamis (14/3/2024).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Christoveny, mengungkapkan bahwa berdasarkan data inflasi Banyumas, inflasi Purbalingga pada bulan Februari 2024 mencapai 2,43 persen year on year (yoy), angka ini lebih rendah dibandingkan dengan inflasi Jawa Tengah yang mencapai 2,98 persen.

"Angka ini lebih rendah dari inflasi Jawa Tengah yang mencapai 2,98 persen,"ujarnya.

Sementara Plh Bupati Purbalingga, Sudono, menyampaikan peringatan bahwa meskipun inflasi gabungan (yoy) bulan Februari 2024 masih terkendali dan berada dalam rentang target pemerintah (2.5 ± 1%), namun inflasi dari komponen makanan yang cenderung fluktuatif mencapai 8,47% (yoy), melebihi target 5% (yoy).

"Seiring mendekati hari raya keagamaan Ramadhan dan Idul Fitri, kita perlu waspada terhadap kenaikan harga kebutuhan pokok. Komoditas yang harus diawasi adalah beras, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai, dan minyak goreng," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga, Johan Arifin, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan harga bahan pangan setiap hari guna mengendalikan harga di pasar. 

Beberapa langkah intervensi yang sudah diambil oleh Pemerintah Kabupaten Purbalingga antara lain adalah penyaluran bantuan pangan beras, intensifikasi Operasi Pasar Murah (OPM) dan Gerakan Pangan Murah (GPM), serta percepatan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga ke tingkat konsumen.

"Dari Januari sampai 8 Maret 2024, Dinperindag telah menyalurkan 87 ton beras di 19 pasar dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp10.900. Target operasi pasar pada tahun 2024 adalah 700 ton beras. Selain itu, ada juga operasi pasar beras SPHP yang dilakukan oleh DKPP Purbalingga yang menyasar langsung konsumen dan dilakukan di beberapa pabrik yang ada di Purbalingga," ungkapnya.

Editor : Elde Joyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut