PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan puluhan daerah di Jawa Tengah agar waspada terhadap cuaca ekstrem yang masih mengancam. Ancaman ini muncul karena gangguan pada atmosfer yang terjadi.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo menyatakan bahwa saat ini Jateng sedang menghadapi gangguan pada atmosfer, yang berpotensi meningkatkan cuaca ekstrem di sebagian besar wilayahnya.
"Potensi cuaca ekstrem ini dipicu oleh gelombang Equatorial Rossby, gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO), serta keberadaan bibit Siklon Tropis 91S di Samudera Hindia dan Bibit Siklon Tropis 94S di Teluk Carpentaria di sebelah Utara Australia," ujarnya dalam pernyataan tertulis pada Jumat (15/3/2024).
Menurutnya, kondisi ini akan meningkatkan intensitas hujan dan angin kencang di wilayah Jateng.
"Dari hasil analisis dinamika atmosfer, beberapa wilayah di Jateng perlu meningkatkan kewaspadaan karena potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir, kilat, dan angin kencang," katanya.
Wilayah yang dimaksud meliputi Pegunungan Tengah (Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Semarang, Salatiga, dan Temanggung), Pantura (Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, Pati, dan Rembang), Jateng bagian timur (Grobogan, Sragen, Blora, dan Kudus), serta Jateng Selatan (Kebumen, Purworejo, dan Solo Raya).
Sambodo juga menyampaikan bahwa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Jawa Tengah berlangsung hingga tanggal 18 Maret 2024.
"Kami mengimbau kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di wilayah rawan bencana untuk tetap waspada dan siaga, terutama saat terjadi hujan lebat, untuk mengantisipasi dampak seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, petir, dan pohon tumbang," tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito