PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Mahasiswa asing dari 16 negara yang mengenyam pendidikan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) mengikuti kompetisi memasak makanan khas Indonesia, khususnya Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini digelar dalam rangka kegiatan International Culinary Festival di halaman Gedung Smart Creative Center UMP, Jumat (22/3/2024) sore.
"Khusus yang dikompetisikan adalah masak masakan Banyumas, yaitu nasi goreng dan mendoan," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso saat meninjau International Culinary Festival.
Mahasiswa Asing 16 Negara Adu Kemampuan Masak Nasi Goreng di International Culinary Festival. Foto: Arbi Anugrah
Jebul Suroso mengatakan jika International Culinary Festival ini menghadirkan mahasiswa asing dari 16 negara yang ditantang untuk dapat memasak masakan Banyumas. Selain itu, mereka juga harus menyajikan masakan tradisional dari negara asalnya masing-masing.
"Ini adalah Internasional Festival Kuliner, spesial ini mengundang mahasiswa asing kita yang ada di Indonesia atau mahasiswa internasional yang berjumlah 16 negara. Masaknya rupa-rupa dari negara mereka," ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa mahasiswa asing yang sudah lama mengenyam pendidikan di UMP, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk memasak. Disamping itu, mereka juga sudah bisa menikmati masakan dari Indonesia dan Banyumas seperti mendoan dan nasi goreng, sehingga ketika dikompetisikan, mereka sudah tidak kesulitan.
"Saya pikir nggak ada yang nggak kenal mendoan dan tidak ada yang tidak tahu tentang nasi goreng. Mereka itu juga sudah menikmati masakan Banyumas, yang tadi bilang, katanya enak," ujarnya.
Jebul mengatakan jika setidaknya terdapat 136 mahasiswa asing dari 16 negara yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Dengan kegiatan ini juga sekaligus memperkenalkan masakan tradisional dari negara mereka.
"Mereka juga menampilkan itu, ini juga bagian dari mempromosikan masakan tradisional dari negara mereka," jelasnya.
Sementara menurut salah satu mahasiswa asing asal Maroko, Aymen Mouhine (23) mengatakan jika dirinya baru pertama kali 'ngulek' bumbu nasi goreng menggunakan 'ulekan'. Hal ini diakuinya sangat sulit untuk menghaluskan bumbu tersebut.
"Baru pertama kali masak nasi goreng, kesulitannya itu kayak geprek geprek (ngulek), saya belum pernah. Kalau bumbunya tidak sulit, hanya pas geprek geprek saja. Di negara saya tidak ada seperti ini, ini baru pernah. Belajar buat nasi goreng dari YouTube, pokoknya kita harus juara satu," ujarnya.
Editor : Aryo Arbi