get app
inews
Aa Read Next : Pemkab Kebumen Alokasikan Rp9,2 Miliar Beli 154 Ribu Lebih Zak Semen

Kata Siapa Sempor dan Gombong tak Diperhatikan Pemkab Kebumen? Ini Buktinya

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:07 WIB
header img
Pemkab Kebumen membangun dua jembatan oleh pihaknya, yaitu di Desa Kedungwringin dan Desa Kedungjati, Kecamatan Sempor.

KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id-Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto, menolak anggapan bahwa Kecamatan Sempor dan Gombong jarang diperhatikan oleh Pemkab terkait pembangunan infrastruktur. Dia menegaskan bahwa pembangunan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan secara merata dan bertahap.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Bupati setelah shalat tarawih keliling di Masjid At Taqwa, Desa Jatinegara, Kecamatan Sempor. 

Dia menyatakan bahwa di Kecamatan Sempor, telah dibangun dua jembatan oleh pihaknya, yaitu di Desa Kedungwringin dan Desa Kedungjati.

"Jika ada yang mengatakan bahwa pembangunan hanya dilakukan di kota, saya kira tidaklah benar. Di Sempor sendiri, kita telah membangun dua jembatan. Pertama, jembatan di Kedungwringin, dan kedua di Kedungjati," ujar Bupati.

Bupati menjelaskan bahwa pembangunan jembatan Kedungwringin dilakukan pada tahun 2023 ketika menyadari adanya kendaraan roda empat, termasuk angkutan umum, yang menyeberangi sungai karena ketiadaan jembatan. Memahami pentingnya jalur transportasi tersebut, Bupati memutuskan untuk membangun jembatan tersebut.

"Pada waktu itu, saya bersama Dinas PUPR datang ke lokasi pada waktu subuh dan langsung melihat sungai yang dilewati oleh angkutan umum, truk, dan kendaraan roda empat lainnya. Memang, di sana terdapat jembatan penyeberangan untuk sepeda motor, sehingga saya memutuskan untuk membangun jembatan baru. Alhamdulillah, sekarang jembatan tersebut sudah selesai dan dapat digunakan," jelasnya.

Selain jembatan Kedungwringin, Bupati menyatakan bahwa pembangunan jembatan lainnya juga sedang berlangsung, yaitu di Kedungjati. Beliau menargetkan pembangunan tersebut dapat selesai tahun ini. "Insya Allah, pembangunan tersebut bisa selesai tahun ini," tambahnya.

Tidak hanya itu, Pemkab juga bekerja sama dengan TNI atau Kodim 0709 Kebumen untuk melaksanakan program TMMD di Kecamatan Sempor, yang mencakup pembangunan jalan desa berupa rabat beton dan talud, di Desa Kenteng dan Donorojo.

Selanjutnya, di Gombong sendiri, Pemerintah Kabupaten merevitalisasi terminal bus Gombong, yang diintegrasikan dengan pasar hewan. Menurut Bupati, pergeseran pasar hewan diperlukan untuk memperkuat perekonomian di Gombong, mengingat pedagang hewan berasal dari utara, yaitu Banjarnegara dan Purbalingga.

Bupati juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten masih berupaya untuk membangun pabrik sarung tangan di Gombong. 

Kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan perusahaan asal Korea Selatan masih berlangsung, namun pendirian pabrik tersebut masih terkendala oleh izin dari Pemerintah Pusat. 

"Izinnya belum diterbitkan, masih dalam proses," ujarnya.

Selain itu, Bupati menjelaskan bahwa di masa pemerintahannya saat ini, seluruh Ketua RT dan RW menerima insentif dari Pemerintah Daerah. Bahkan, Kepala Desa juga mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) dari Pemerintah Daerah.

"Dengan demikian, seluruh Kepala Desa dan Ketua RT/RW di Kecamatan Sempor dan Gombong memiliki hak yang sama. Tidak ada diskriminasi. Pembangunan dilaksanakan secara merata," tegasnya.
 

Editor : Elde Joyosemito

Follow Berita iNews Purwokerto di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut