Sigit juga berkonsultasi dengan dokter yang merawat Nayla, yang awalnya menyarankan agar Nayla tetap dirawat dan tidak mengikuti ujian, terutama karena dia masih terpasang infus.
Namun, atas keinginan Nayla, mereka memutuskan untuk pulang dari rumah sakit dengan permintaan sendiri, dan panitia UTBK Unsoed bersedia memfasilitasi dan melayani Nayla meski dalam kondisi sakit.
Ketua Panitia UTBK Unsoed Purwokerto Noor Farid menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat dalam mengakses pendidikan tinggi.
Farid menjelaskan bahwa data peserta sudah tercatat di Laboratorium Riset dan peserta tidak diperbolehkan berpindah lokasi ujian karena alasan teknis dan administratif.
“Kami sudah berkoordinasi dengan panitia pusat dan pihak terkait, menyediakan laptop yang terhubung langsung ke server UTBK. Peserta juga didampingi oleh pengawas selama ujian,” jelas Farid.
Nayla, yang ditemui sebelum tes, tampak bersemangat dan duduk di dalam mobil sambil sesekali melihat ke arah orang tuanya yang duduk tidak jauh dari situ.
“Mohon doa dari semua, semoga saya lulus,”katanya dengan penuh harapan.
Editor : EldeJoyosemito