PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto bakal membangun Laboratorium scientec medis berbasis nuklir di fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Usulan pembangunan Laboratorium tersebut nantinya akan diajukan terlebih dahulu kepada pemerintah, dan jika usulan tersebut disetujui, pembangunan akan dimulai ditahun 2026/2027.
Dekan Fakultas MIPA Prof. Drs. Budi Pratikno, M.Stat mengatakan bahwa laboratorium scientec medis adalah unit layanan untuk yang utamanya di bidang fisik atau fisika medis serta jasa alat untuk rumah sakit seperti rontgen dan MRI.
“Laboratorium scientec medis ini merupakan upaya untuk mendukung RGU dan meningkatkan layanan kepada masyarakat serta persiapan menuju PTN-BH,” ungkap Dekan FMIPA dalam keterangannya, Minggu 19/5/2024).
Menurut Prof. Budi, peralatan di laboratorium scientec medis yang berharga fantastis itu merupakan salah satu syarat bagi FMIPA jika ingin bergabung dengan aliansi perguruan tinggi yang mempunyai jurusan fisika medis.
“Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar dapat mendirikan jurusan fisika medis yaitu sudah mempunyai kerja sama dengan rumah sakit dan memiliki dosen-dosen berbasis fisika medis,” ujar Dekan FMIPA itu.
Ia menjelaskan jika FMIPA menginisiasi pembangunan laboratorium scientec ini dengan bantuan dari konsorsium Jepang. “Ada permintaan dari konsorsium Jepang bahwa laboratorium tidak hanya FMIPA, tetapi yang bergabung dengan FICUS, supaya dapat digunakan untuk melayani Masyarakat khususnya di Jawa Tengah bagian Selatan,” jelasnya.
Nantinya, difokus dari pelayanan di Unsoed Purwokerto ini, salah satunya adalah penyembuhan kanker berbasis nuklir, di mana di Indonesia saat ini baru ada di rumah sakit Kanker Dharmais Jakarta.
Agar dapat mengcover biaya operasional laboratorium ini, maka perlu dilakukan kerja sama dengan rumah sakit ataupun memperluas cakupan layanan, baik umum maupun layanan Pendidikan.
Pada bulan Juni 2024 mendatang, para ahli dari Jepang akan datang dan membahas kesiapan Unsoed Purwokerto terkait rencana pembangunan Laboratorium Scientec berbasis nuklir ini.
“Para ahli dari Jepang ini akan memberikan informasi bagaimana teknis membangunnya, bagaimana kegunaannya dan kesiapan dari Unsoed sendiri,” pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah