get app
inews
Aa Read Next : Aksi Borong Sayur Purbalingga, Stabilkan Harga Bantu Petani Lokal

BPBD Jateng Fasilitasi Pembentukan Desa Tangguh Bencana di Purbalingga

Selasa, 28 Mei 2024 | 08:06 WIB
header img
BPBD Jawa Tengah memfasilitasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kabupaten Purbalingga. (Foto: BPBD Purbalingga)

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id-BPBD Jawa Tengah memfasilitasi pembentukan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kabupaten Purbalingga. Fasilitasi ini menghasilkan empat Destana di Desa Gondang, Desa Tlahab Lor, Desa Siwarak, dan Desa Karangreja, yang semuanya terletak di Kecamatan Karangreja. 

Pembentukan Destana tersebut ditandai dengan peningkatan kapasitas perwakilan dari masing-masing desa di Gedung Olahraga Desa Tlahab Lor, yang berlangsung dari Senin hingga Rabu (27-29/5/2024).

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Tengah Wahyudi Fajar enjelaskan bahwa tujuan dari pembentukan Destana adalah untuk memberi kemampuan mandiri kepada desa dalam menghadapi potensi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan cepat dari dampak bencana yang merugikan.

"Di wilayah Jateng sendiri, sebanyak lima kabupaten/kota memiliki kelas risiko bencana tinggi, dan 30 kabupaten/kota memiliki kelas risiko sedang. Hasil kajian risiko bencana Jateng 2000-2024 menunjukkan ada 14 jenis ancaman bencana, dan tidak ada satu pun wilayah di Jateng yang aman dari ancaman bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi dan berpotensi menimbulkan korban harta benda bahkan jiwa. Maka dengan pembentukan Destana ini, kami berupaya menyiapkan warga menghadapi bencana," kata Wahyudi Fajar saat membuka kegiatan.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga Prayitno mengatakan bahwa Purbalingga saat ini telah memiliki lima Desa Tangguh Bencana, yaitu Desa Karangbawang dan Tanalum di Kecamatan Rembang, Desa Banjarsari di Kecamatan Bobotsari, Desa Purbasari di Kecamatan Karangjambu, dan Desa Muntang di Kecamatan Kemangkon. 

"Dengan fasilitasi empat desa dari BPBD Provinsi Jateng kali ini dan rencana pembentukan Destana melalui APBD Kabupaten tahun 2024 untuk enam desa, diharapkan pada akhir tahun 2024 sudah terbentuk 15 Destana," kata Prayitno.

Prayitno menambahkan bahwa pembentukan Destana ini penting karena hampir seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga termasuk dalam Kawasan Risiko Bencana (KRB). 

Berdasarkan data Kajian Risiko Bencana 2024-2029, terdapat wilayah KRB banjir seluas 12.345 hektar yang tersebar di 10 kecamatan, termasuk Kemangkon, Purbalingga, Kaligondang, Kutasari, Bobotsari, Karangmoncol, Rembang, Karangjambu, Karanganyar, dan Bukateja. 

Selain itu, terdapat KRB gerakan tanah seluas 16.510 hektar yang tersebar di 13 kecamatan, dan KRB letusan Gunung Slamet seluas 8.015 hektar di tiga kecamatan, yaitu Karangreja, Bojongsari, dan Kutasari. Kawasan rawan bencana angin ribut tersebar di seluruh kecamatan di Purbalingga.

"Pada tahun 2023, terdapat 92 kejadian bencana dan kekeringan di 146 desa yang tersebar di 18 kecamatan. Pada tahun 2024, hingga minggu ketiga bulan Mei, sudah tercatat 57 kejadian bencana dengan potensi warga yang terdampak sekitar 96.000 jiwa," jelas Prayitno.

Untuk pembekalan Destana kali ini, Prayitno menambahkan bahwa pemateri melibatkan fasilitator dari Pusat Studi dan Mitigasi Bencana (PSMB) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. 

Materi yang disajikan meliputi konsep dasar penanggulangan bencana/pengurangan risiko bencana, kajian risiko bencana partisipatif, peta ancaman dan peta risiko, sistem peringatan dini, rencana evakuasi dan peta evakuasi, pembentukan organisasi relawan desa, pembentukan forum pengurangan risiko bencana desa, rencana penanggulangan bencana desa, serta simulasi penanganan bencana.

Editor : Elde Joyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut