get app
inews
Aa Text
Read Next : Menantu Ismail Haniyeh Muncul dalam Rekaman Video, Keluarganya Martir yang Agung, Heroik dan Mulia

Dukung Gaza Palestina, Maladewa Larang Tempat Wisata Mewahnya Dikunjungi Warga Israel

Senin, 03 Juni 2024 | 10:37 WIB
header img
Maladewa melarang tempat wisatanya dikunjungi warga Israel. Larangan tersebut bentuk dukungan Maladewa terhadap Gaza, Palestina. Foto: istimewa

MALE, iNewsPurwokerto.id - Sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza, Palestina, Maladewa melarang warga Israel mengunjungi tempat wisata mewah di Maladewa.

Larangan itu disampaikan Kantor Kepresidenan Maladewa pada Minggu, saat mengumumkan unjuk rasa nasional dalam solidaritas dengan Palestina.

Maladewa, sebuah republik Islam kecil dengan lebih dari 1.000 pulau karang yang berlokasi strategis, terkenal dengan pantai berpasir putihnya yang terpencil, laguna biru kehijauan yang dangkal, dan tempat liburan bergaya Robinson Crusoe.

"Presiden Mohamed Muizzu telah memutuskan untuk memberlakukan larangan terhadap paspor Israel," kata Kantor Kepresidenan Maladewa dalam sebuah pernyataan, tanpa memberikan rincian kapan aturan itu mulai berlaku.

Muizzu juga mengumumkan kampanye penggalangan dana nasional yang dinamai "Warga Maladewa dalam Solidaritas dengan Palestina".

Maladewa sebelumnya telah mencabut larangan terhadap wisatawan Israel pada awal tahun 1990-an dan berupaya memulihkan hubungan pada tahun 2010.

Namun, upaya normalisasi terhenti setelah tergulingnya Presiden Mohamed Nasheed pada Februari 2012.

Partai-partai oposisi dan sekutu pemerintah di Maladewa telah memberikan tekanan pada Muizzu untuk melarang warga Israel, sebagai tanda protes terhadap perang brutal Israel Gaza.

Data resmi menunjukkan jumlah warga Israel yang mengunjungi Maladewa turun menjadi 528 orang dalam empat bulan pertama tahun ini, turun 88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menanggapi larangan tersebut, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mendesak warganya untuk menghindari perjalanan ke Maladewa.

"Bagi warga negara Israel yang tinggal di negara tersebut, disarankan untuk mempertimbangkan untuk pergi, karena jika mereka mengalami kesulitan karena alasan apa pun, akan sulit bagi kami untuk membantu," kata kementerian tersebut, seperti dikutip AFP, Senin (3/6/2024).

Israel telah membunuh sedikitnya 36.439 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, sejak perang brutalnya melawan Hamas dimulai 7 Oktober 2023.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut