get app
inews
Aa Text
Read Next : Sadewo Tri Lastiono Dikukuhkan Jadi Ketua Yayasan Amanah Nusantara Peduli

Deklarasi Gema Indonesia Jelang Pilkada Banyumas, Usung Paslon dari PDI Perjuangan

Kamis, 06 Juni 2024 | 18:48 WIB
header img
Gerakan Marhaenis (Gema) Indonesia mendeklarasikan diri sebagai organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Banyumas, Kamis (6/6/2024).

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Gerakan Marhaenis (Gema) Indonesia mendeklarasikan diri sebagai organisasi masyarakat (ormas) di Kabupaten Banyumas, Kamis (6/6/2024). Gema Indonesia yang aspirasi politiknya disalurkan kepada PDI Perjuangan ini juga menyatakan sikap untuk memenangkan pasangan calon (paslon) di Pilkada Banyumas 2024 yang diusung oleh PDIP.

"Kami ingin memenangkan calon dari PDI Perjuangan. Kenapa PDI perjuangan? Karena diantara teman-teman yang ada di Gema Indonesia itu mayoritas adalah teman-teman dari PDI Perjuangan. Memang ada yang bukan PDI Perjuangan, tapi itu bebas, karena kami independen, walaupun asas kita asas marhaenisme," kata Ketua Umum Gema Indonesia, Jarot Gunadi usai deklarasi dan pengukuhan pengurus Gema Indonesia di Kantor DPC PDIP Kabupaten Banyumas.

Meski aspirasi politiknya diberikan pada PDI Perjuangan, namun Jarot mengungkapkan jika Gema Indonesia bukanlah sayap politik dari PDI Perjuangan. Gema Indonesia bersifat independen yang memegang asas marhaenisme ajaran Presiden Soekarno.

"Karena marganisme atau Pancasila milik bangsa Indonesia," ujarnya.

Selain dihadiri oleh ratusan tokoh Marhaenis, Deklarasi Gerakan Marhaenis Indonesia ini juga dihadiri oleh bakal calon Bupati Banyumas dari PDIP Sadewo Tri Lastiono dan Bacawabup dari PDIP Iwan Mujianto dan Purwadi Santoso.

Menurut dia, sejak mendeklarasikan diri mendukung Ganjar Mahfud pada Pilpres 2024 kemarin. Tokoh-tokoh pendiri Gema Indonesia ini kemudian berinisiatif untuk mendirikan wadah yang independen dengan asas marhaenisme.

"Setelah itu temen-temen tidak mau membubarkan diri dan tetap ingin berkumpul. Maka ya sudah ayolah kita berkumpul di wadahi dengan namanya Gema Indonesia," jelasnya.

Jarot mengungkapkan jika Gema Indonesia ini akan menjadi tempat berkumpulnya ratusan tokoh marhaen yang banyak tersebar di Kabupaten Banyumas. Meski di Kabupaten Banyumas sudah ada sejumlah organisasi dengan paham marhaenisme, akan tetapi pihaknya mengambil sikap untuk tetap mendirikan organisasi sendiri agar tidak menganggu ekosistem organisasi yang telah berjalan.

"Diantara teman-teman di Banyumas, banyak juga yang tidak jadi pengurus partai, mungkin selama ini terlupakan, sehingga jika mereka tidak disentuh, kan bisa malah lari ke partai lain," ujarnya.

"Harapan saya, harapan teman-teman, dengan ada banyaknya organisasi yang bergerak di dalam marhaenisme, maka yang menggemakan ajaran marhaenisme itu menjadi makin banyak. Bukan buat kami jadi terkotak-kotak, tidak ada terkotak-kotak diantara kami," lanjutnya.

Jarot menjelaskan, setelah berdirinya Gema Indonesia ini, program kerja organisasi masyarakat waktu dekat adalah mensosialisasikan kembali tentang ajaran Bung Karno yaitu marhaenisme atau Pancasila.

"Dalam pemikiran kami itu yang namanya Pancasila dan marhaenisme itu sama saja. Bahasa orang lama itu marhaenisme dan Pancasila itu ibaratnya seperti daun suruh, melumah dan tengkurap, perbedaannya cuma di situ. Tapi kalau digigit rasanya sama, itulah marhaenisme," ungkapnya.

Bahkan, muncul kekhawatiran akhir-akhir ini soal masifnya ajaran yang membawa anak-anak menuju paham radikalisme yang ditimbulkan oleh kelompok tertentu. Maka dari itu, teman-teman akan berupaya memperjuangkan agar Pancasila betul betul menjadi jati diri bangsa Indonesia.

"Maka sejak usia dini, sejak PAUD TK SD SMP SMA, kami mendesak pemerintah agar Pancasila benar benar menjadi jati diri, bukan hanya sebagai slogan saja," ujarnya.

Sementara menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Banyumas, Dr. Budhi Setiawan mengatakan jika ide mendorong Gema Indonesia ini muncul mungkin karena pengalaman ada beberapa gerakan yang semuanya sama dengan basic marhaen, walaupun gemanya juga tidak begitu kuat. Maka dari itu dirinya sangat mendukung niat baik berdirinya Gema Indonesia. 

"Harapan saya silahkan jalan dengan gerakan-gerakan dan juga bagaimana Gema ini bisa bersama-sama dengan masyarakat. Karena apa yang dipesankan oleh bu Mega, membumikan ajaran Bung Karno, salah satu diantaranya paham marhaenisme," ujarnya.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut