Pemerintah Korea Selatan Beri Uang Jutaan Won Buat Jomblo Mau Pacaran Lalu Menikah dan Punya Anak

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Benarkah Korea Selatan memberi uang jutaan Won untuk jomblo yang ingin pacaran dan menikah?

Beredar kabar berita yang menyebutkan bahwa pemerintah Korea Selatan akan memberikan uang tunai kepada warganya yang ingin menjalin asmara dan menikah. Seperti di-posting akun X @Kegoblogan.Unfaedah. 

Baca Juga

Ciptakan Sejarah dengan Dramatis, Indonesia Sikat Korea Selatan, Maju ke Semifinal

Setelah ditelusuri Redaksi iNews Purwokerto terungkap berita ini memang benar, namun perlu diluruskan beberapa detailnya:

1. Uang tunai diberikan, tapi tidak hanya untuk jomblo.

Uang tunai tersebut diberikan kepada pasangan yang sedang menjalin hubungan dan pasangan yang ingin menikah.

Baca Juga

Lawan Negaranya Shin Tae-yong, Ini Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia 

2. Jumlah uang yang diberikan bervariasi.

Pasangan yang sedang menjalin hubungan akan menerima 11 juta won (sekitar Rp11 juta) untuk membantu mereka berkencan dan membangun hubungan.

Pasangan yang ingin menikah akan menerima 50 juta won (sekitar Rp51 juta) sebagai hadiah pernikahan dan 186 juta won (sekitar Rp186 juta) tambahan jika mereka memiliki anak.

Baca Juga

Korea Selatan Ciptakan Matahari Buatan, Suhu Capai 100 Juta Derajat Celcius

3. Program ini bertujuan untuk meningkatkan angka kelahiran di Korea Selatan.

Korea Selatan memiliki tingkat kelahiran yang rendah, dan pemerintah berharap program ini dapat mendorong lebih banyak orang untuk menjalin hubungan dan memiliki anak.

4. Program ini masih dalam tahap awal. Program ini baru diluncurkan di beberapa daerah di Korea Selatan, dan masih terlalu dini untuk menilai efektivitasnya.

Baca Juga

Keren, Banyumas Kota Pertama yang Dibantu Korsel Jadi Smart City 

Pemerintah Korea Selatan memang memberikan uang tunai kepada warganya yang ingin menjalin asmara dan menikah, namun program ini tidak hanya untuk jomblo dan jumlah uang yang diberikan bervariasi. Program ini bertujuan untuk meningkatkan angka kelahiran di Korea Selatan, dan masih terlalu dini untuk menilai efektivitasnya.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta