get app
inews
Aa Text
Read Next : Puluhan Ponpes dan Desa di Banyumas Gelar Umbul Doa dan Yasinan Agar Pilkada Aman dan Damai

Pasukan Elite Rusia Spetsnaz Paling Ditakuti, Misi Khusus Sabotase Militer Musuh

Sabtu, 26 Februari 2022 | 09:55 WIB
header img
PASUKAN elite Rusia Spetnaz ini paling ditakuti termasuk saat peperangan invasi militer ke Ukraina.(Foto: Reuters)

Misi, Kekuatan dan Kelemahan Spetsnaz 
Beberapa misi strategis lain yang pernah mereka jalankan adalah perang Afghanistan (1979–1989), perang Chechnya (1994–1996) dan 1999–2009), serta yang terjadi belum lama ini termasuk Georgia (2009), Krimea (2014), intervensi Donbass (2014–sekarang), dan Suriah (2015–sekarang). 

Diperkirakan anggota Spetsnaz saat ini sebanyak 17.000 personel, meski angka tersebut dinamis. Oleh karena fleksibilitas dan kapasitasnya untuk dikerahkan dengan cepat dan dalam, Spetsnaz menjadi ujung tombak untuk misi membuka jalan bagi pasukan lain di belakang. Mereka melakukan pengintaian, sabotase, dan menjamin keamanan rute bagi pasukan reguler yang jumlahnya lebih besar. 

Seperti pasukan elite lain, para personel Spetsnaz juga bisa melakukan serangan memtikan dengan mengandalkan kecepatan serta kemampuan tak terdeteksi. Meski demikian Spetsnaz juga punya kelemahan. Letak kelemahan mereka justru pada kemampuan dalam bergerak cepat dan siluman. Begitu musuh mengetahui pergerakan mereka lalu memutusnya, ini bisa menjadi malapetaka. 

Dalam kasus pencaplokan Semenanjung Krimea, peran mereka dengan cepat digantikan oleh pasukan mekanis reguler dari Batalyon Infanteri Independen ke-727 Angkatan Laut, Brigade Artileri ke-291, dan Brigade Senapan Motor Independen ke-18. Alasan penggantian tersebut lantatan pasukan Ukraina melancarkan respons cepat terhadap Spetsnaz. 

Bukan hanya itu Ukraina ternyata memiliki pasukan bela diri lokal yang beraneka ragam yang militan dan sulit dilawan. Pada perang di Donbass sejak 2014, Spetsnaz dikerahkan untuk berbagai peran, seperti pengintaian medan perang dan dukungan tempur. Namun dalam beberapa kasus mereka juga menjalankan misi politik.  Mereka dituduh berada di balik pembunuhan beberapa komandan milisi lokal Donbass, namun kematian mereka menjadi bumerang bagi pemerintah Ukraina. 
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut