"Sejauh ini belum ada yang mendaftar. Kemungkinan karena yang dibuka kali ini di radius 3 kilometer. Sebagian pendaki ada yang ingin naik sampai puncak, jadi ditunda sampai boleh sampai puncak," ujarnya.
Untuk mengantisipasi para pendaki yang nekad naik hingga ke puncak, pihaknya akan mengeluarkan surat pernyataan bermaterai. Di mana isinya adalah agar para pendaki hanya dapat naik hingga pos 7, sesuai kesepakatan batas aman radius 3 kilometer dari puncak Gunung Slamet.
"Kalau ada pendaki yang tetap nekat ke puncak itu di luar tanggung jawab kami. Karena ketika pendaki melakukan registrasi kami berlakukan surat pernyataan bermaterai. Ketika pendaki naik, menyepakati bahwa perjalanan pendakian hanya sampai batas aman," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga akan mengantisipasi membludaknya para pendaki Gunung Slamet saat akhir pekan. Timnya akan memantau para pendaki dengan menginap di pos 7 jalur pendakian via Bambangan, Purbalingga.
"Kami dari tim pengelola sudah memasang rambu batas aman pendakian 3 kilometer dari kawah dan kita perketat saat breafing karena masih di level waspada. Lalu kami akan menaruh tim pada saat weekend di pos 7," ujarnya.
Ia juga mengimbau kepada para pendaki yang akan naik ke Gunung Slamet agar mempersiapkan persyaratan wajib sebelum mendaki, seperti identitas, surat sehat dan mengisi pernyataan. Selain itu, pihaknya juga meminta agar para pendaki mempersiapkan bekal pendakian yang memadai disaat musim kemarau.
"Terakhir untuk imbauan karena pendakian kali ini musim kemarau, jadi agar mempersiapkan air dari bawah. Terus pendaki dilarang membuat api unggun takut terjadi kebakaran hutan," ujarnya.
Editor : Arbi Anugrah