JAKARTA, iNews.id – Buat generasi muda era 1990 hingga 2000-an pastinya tidak asing dengan band Sheila On 7 (So7) yang dikenal sebagai idola para pemuda kala itu. Grup band asal Yogyakarta ini sukses berkat tembang hits yang dihasilkan.
Sheila On 7 sukses mengisi kenangan indah masa-masa SMP dan SMA dengan deretan lagu andalan mereka yang tak lekang di telan zaman. Tidak hanya populer di eranya, namun tetap eksis hingga saat ini.
Bahkan, mereka mampu mengikuti perkembangan zaman dengan melahirkan karya yang mampu memikat hati generasi milenial.
Melirik sejarahnya, grup musik ini semula bernama Sheila Gank. Nama tersebut diambil dari kata Sheila dari bahasa Keltik yang berarti musikal. Namun, nama tersebut tak bertahan lama dan akhirnya berganti menjadi On Seven, yang berarti tujuh tangga nada dalam musik.
Mengenal sejarah Sheila On 7, kurang lengkap rasanya jika tak membahas proses awal terbentuk. Berawal dari Adam Muhammad Subarkah (bassist) dan Sakti Ari Seno yang kala itu menempati posisi vokal utama sekaligus pemain gitar. Dua siswa SMA ini yang memiliki band bernama W.H.Y Gank. Keduanya kemudian menggaet Akhiyat Duta Modjo alias Duta dalam proses latihan band mereka sebagai vokalis.
Bergabungnya Duta pada band tersebut rupanya didasari dari pengalaman bermusiknya bersama Adam. Mereka tercatat sebagai duet apik yang kerap menjadi pengisi acara langganan 17 Agustus di komplek perumahannya. Kala itu, Duta bertugas sebagai vokalis dan Adam mengiringinya dengan gitar akustik.
Lagu kenangan SMA, mengingatkan akan masa remaja. (Foto: IG)
Menariknya, Adam dan Sakti dalam W.H.Y Gank kala itu, sering bertukar posisi sebagai bassist dan gitaris. Namun grup band yang dimotori Adam, Sakti, Duta, dan seorang drummer bernama Agung ini belum sempat mencicipi panggung musik. Kala itu, mereka hanya rutin latihan dan meng-cover lagu musisi ternama untuk mengikuti audisi demi tampil di sebuah acara musik.
Setahun berjalan, W.H.Y Gank pun memutuskan untuk vakum untuk beberapa waktu. Takdir pun membawa mereka bertemu dengan gitaris kawakan, Eross Candra, yang nantinya menjadi lead gitar mereka.
Mereka berempat kemudian memutuskan untuk memulai sebuah band baru. Di awal langkahnya, mereka kemudian bertemu dengan Anton Widiastanto sang pemain drum yang dikenalkan oleh Eross pada saat latihan perdana berlangsung. Usai menjalani sesi latihan pertama, mereka memutuskan untuk kembali mengubah nama band ini dengan Sheilagank pada 6 Mei 1996.
Tanggal tersebut juga sebagai hari lahir mereka. Bersama Sheilagank, Duta, Adam, Anton, Sakti, dan Eross sempat malang melintang dihelatan pensi dan festival band SMA se-Jateng DIY selama kurang lebih 2 tahun. Angin segar pun mulai berhembus. Pada pertengahan 1998 akhirnya mereka mendapatkan kontrak rekaman pedana bersama label Sony Music Entertainment Indonesia.
Mereka kembali mengubah nama band menjadi Sheila On 7. Sementara, nama Sheilagank sendiri digunakan bagi pendengar setia karya mereka. Nama tersebut acap kali disebut dalam perbincangan mereka. Sedangkan "On 7" malingkupi 7 notasi dasar dalam musik yaitu do-re-mi-fa-sol-la-si. Secara garis besar Sheila On 7 sendiri berarti teman-teman "Sheila" yang memainkan 7 nada atau memainkan musik.
Sepanjang kiprahnya, Sheila On 7 ternyata sempat mengalami beberapa kali perubahan formasi. Sang drummer sekaligus salah satu pendiri Sheila On 7, Anton Widiastanto, terpaksa didepak lantaran dianggap tak disipilin. Pada Oktober 2004, Brian Kresna Putro masuk menggantikan Anton untuk mengisi kekosongan pada instrument drum. Brian kemudian mengemban tugas sebagai penabuh drum penggangi dengan tampil bersama Sheila On 7 di berbagai tur untuk promo album Pejantan Tangguh.
Album The Very Best of Sheila On 7 pada 2005 menjadi karier rekaman studio pertama Brian bersama Sheila On 7 sebagai additional drummer. Pada 2006, Sheila On 7 pun harus rela berpisah dengan Sakti. Hal ini lantaran dia mengundurkan diri di tengah-tengah proses rekaman album 507. Alasan hengkangnya pun cukup kompleks. Sakti memilih melanjutkan pendidikannya ke Pakistan yang tak bisa ditunda.
Proses rekaman album 507 akhirnya menjadi pemantik Sheila On 7 untuk meresmikan Brian menjadi drummer tetapnya hingga sekarang. Sejak kemunculannya di kancah musik Indonesia, Sheila On 7 pun patut diperhitungkan. Pasalnya, mereka sukses menorehkan sederet prestasi. Salah satunya, Sheila On 7 dinobatkan sebagai satu-satunya band Indonesia yang mampu menjual album fisik sebanyak lebih dari 1 juta copy pada 3 album berturut-turut. Sheila On 7 dikenal sebagai band yang melahirkan lagu cinta versi jujur dan apa adanya.
Kesuksesannya juga dipicu sejak mereka menelurkan album debutnya, Sheila On 7, pada 1999 silam. Mereka kemudian melanjutkan penggarapan 3 album lainnya yang meledak di pasaran. Album tersebut yakni Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000), Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki (2000) dan 07 Des (2002).
Editor : Arbi Anugrah