Dalam kunjungan tersebut, Hapsoro menjelaskan peran strategis Pelabuhan Tanjung Intan sesuai dengan Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran.
Ia memaparkan berbagai aktivitas di pelabuhan, seperti proses bongkar muat raw sugar, biji gandum, aspal, general cargo, alat proyek, hingga batu bara dan pupuk, yang merupakan kunci dalam menjaga kelancaran logistik nasional.
"Contoh nyata dari kontribusi pelabuhan dalam mendorong perekonomian nasional terlihat pada aktivitas bongkar muat gypsum, beras, serta muatan klinker dan semen inbag. Ini menunjukkan betapa pentingnya pelabuhan dalam mendukung mobilitas barang, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rantai pasok industri di Indonesia," tambah Hapsoro.
SPMT berharap, melalui kunjungan ini, peserta GADA Bercahaya tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang pelabuhan, tetapi juga terinspirasi untuk berkontribusi di sektor kepelabuhanan, yang merupakan pilar penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Editor : EldeJoyosemito