get app
inews
Aa Text
Read Next : Pilkada Kian Dekat, BPJS Watch Ingatkan Kepala Daerah Lindungi Pekerja Badan Ad Hoc

Pekerja Keras yang Sering Lembur Wajib Terapkan Gaya Hidup Sehat Mulai Sekarang

Sabtu, 26 Oktober 2024 | 09:35 WIB
header img
Ilustrasi Kesehatan Jantung. Foto: Dok Istimewa

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Budak corporate yang harus dikejar target setiap ahri sering kali menghadapi berbagai tantangan, mulai dari beban kerja yang berat hingga stres yang tak terhindarkan. 

Kesibukan yang amat sangat kerap membuat gaya hidup pun mengabaikan kesehatan, terutama kesehatan jantung

Gejala seperti nyeri dada, sesak napas, pusing, keringat berlebih, dan detak jantung yang tidak normal bisa menjadi pertanda bahwa jantung mulai kelelahan.

Tanpa penanganan tepat, kondisi tersebut bisa berkembang menjadi masalah yang lebih serius. 

Untuk itu, penting bagi para pekerja keras untuk mulai mengambil langkah preventif menjaga kesehatan jantung mereka.

Dampak Sering Lembur Terhadap Kesehatan Jantung

Menurut Nutrisionis dari Panti Rapih Nursing Academy, Ayusandra Adhitya Septi Andany, S.Gz, bekerja di bawah tekanan terus-menerus dan sering lembur dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesehatan jantung. 

"Stres kerja dan jam kerja yang panjang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, karena tubuh terpapar kondisi stres yang berkelanjutan," jelasnya.

Saat bekerja di bawah tekanan, tubuh melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin. 

Hormon-hormon ini menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah, yang jika terjadi terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan jantung. 

"Tingginya tingkat stres secara berkepanjangan dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang merupakan salah satu penyebab utama aterosklerosis atau pengerasan arteri, dan hal ini meningkatkan risiko serangan jantung," katanya.

Selain itu, kerja lembur yang berlebihan sering kali mengorbankan waktu istirahat yang cukup, seperti tidur. 

Padahal, kurang tidur adalah salah satu faktor risiko yang signifikan dalam meningkatkan tekanan darah, gangguan ritme jantung, dan resistensi insulin, yang semuanya berkontribusi pada penyakit jantung.

Penelitian menunjukkan bahwa hormon kortisol yang dilepaskan saat stres dapat mengganggu fungsi jantung dan pembuluh darah dengan cara meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan gula darah, serta menghambat mekanisme tubuh dalam memperbaiki dinding pembuluh darah yang rusak. 

Selain itu, peningkatan tekanan darah akibat stres juga dapat menyebabkan pembuluh darah menjadi lebih tegang dan kaku, mengurangi elastisitas pembuluh darah yang penting untuk aliran darah yang lancar.

Sebuah studi yang dipublikasikan di European Heart Journal menemukan bahwa orang yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu memiliki risiko 33% lebih tinggi terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang bekerja 35–40 jam per minggu. 

Hal ini menunjukkan bahwa kelelahan akibat kerja berlebihan memiliki dampak langsung terhadap kesehatan jantung.

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti nyeri dada, sesak napas, atau detak jantung tidak normal setelah lembur atau bekerja di bawah tekanan, penting untuk segera mengevaluasi gaya hidup dan mulai mengambil langkah preventif.

Gejala Awal Masalah Jantung yang Perlu Diwaspadai

Menurut Ayusandra, gejala seperti nyeri dada, sesak napas, keringat berlebih, pusing, dan detak jantung tidak teratur adalah sinyal peringatan awal bahwa kesehatan jantung sedang terganggu. 

"Gejala-gejala ini sering kali muncul akibat beban kerja yang berlebihan, stres tinggi, serta pola makan yang tidak sehat," ujarnya.

Jika Anda mulai mengalami gejala-gejala tersebut, segera evaluasi gaya hidup dan lakukan perubahan positif untuk menjaga kesehatan jantung. 

Gaya Hidup Sehat yang Bisa Dilakukan

1. Mengatur Pola Makan Sehat

Pola makan yang seimbang sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Ayusandra menekankan pentingnya mengurangi konsumsi lemak jenuh dan gula, serta meningkatkan asupan makanan kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. 

"Makanan tinggi serat membantu menurunkan kadar kolesterol dan menjaga kesehatan pembuluh darah," tambahnya.

Selain itu, hindari makanan olahan yang tinggi garam karena dapat memicu tekanan darah tinggi, yang merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut