PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Debat pasangan calon (Paslon) tunggal Bupati dan Wakil Bupati Banyumas digelar dalam lima segmen di Ballroom Kamandaka Hotel Aston Purwokerto, Sabtu (2/11/2024) malam. Di mana dalam setiap segmen, Paslon Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti mendapatkan pertanyaan dari panelis yang berasal dari akademisi, tokoh masyarakat dan profesional yang telah ditunjuk oleh KPU Kabupaten Banyumas.
Menariknya, dalam segmen kelima, terdapat pertanyaan yang diambil dari aspirasi masyarakat Kabupaten Banyumas dan telah melalui tahap penyaringan oleh tim panelis. Salah satu pertanyaan yang diambil dari aspirasi masyarakat adalah terkait insentif RT RW yang hanya Rp50 ribu disetiap desa yang ada di Kabupaten Banyumas.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Paslon 01, Sadewo-Lintarti mengatakan jika dirinya terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Banyumas, ia akan menaikkan insentif RT RW hingga Rp250 ribu per bulannya. Lantas dari mana anggaran tersebut?
"Sudah dihitung memang, uangnya mampu apa tidak. Jika dihitung 12.250 sekian RT RW (di Kabupaten Banyumas) dikalikan tambahan Rp150 ribu, kalau tidak salah hitungannya Rp1,8 miliar perbulan. Rp1,8 sekian kita bagi 331 desa dan kelurahan," kata Paslon 01, Sadewo kepada wartawan usai debat.
Menurut dia, kekurangan tersebut akan ditambah dari alokasi dana desa, di mana satu desa dalam satu bulan mendapatkan tambahan alokasi dana desa sekitar Rp5,6 juta.
"Mampu tidak? Mampu. Uangnya dari mana? Dari kegiatan-kegiatan yang mestinya dianggarkan di Kabupaten Banyumas, APBD-nya diusulkan ke pusat, mengirit APBD Banyumas. Duitnya itu salah satunya disamping untuk infrastruktur, juga untuk menambah tunjangan operasional untuk RT RW. Tambahan alokasinya kita masukkan ke dana Desa," ujarnya.
Walaupun demikian, ia menyebut jika insentif RT RW tersebut baru dapat direalisasikan pada tahun 2026. Sebab, jika Sadewo-Lintarti terpilih, keduanya baru akan menyiapkan anggaran ditahun 2025 mendatang.
Dalam penajaman visi, misi dan program tersebut Paslon 01 Sadewo-Lintarti memang ingin mewujudkan Kabupaten Banyumas PAS (Produktif Adil dan Sejahtera). Maka dari itu, pihaknya telah merumuskan tujuh misi yang kamudian dijabarkan secara konkrit dalam 13 program unggulan.
Selain menjawab pertanyaan dari aspirasi masyarakat, terdapat pula tema dan pertanyaan yang disusun oleh penelis yang harus dijawab oleh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banyumas. Diantaranya adalah soal pendidikan dan kebudayaan, ekonomi dan kesejahteraan rakyat peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan penyelesaian persoalan daerah.
Meski demikian, Sadewo-Lintarti yang merupakan Paslon tunggal dalam Pilkada Banyumas hanya menjawab pertanyaan yang diberikan panelis kepada mereka.
"Kalau saya pribadi sebetulnya dari awal ingin punya lawan, lebih enak debat, karena kalau debat terukur. Tapi ini visi misi yang pertanyaannya dibuat oleh tujuh orang panelis akademisi. Saya juga cukup kaget tadi pertanyaannya tajam-tajam, melenceng dari apa yang saya perkirakan. Tapi Alhamdulillah bisa menjawab," jelasnya.
Meski demikian ia mengungkapkan jika debat yang digelar oleh KPU Kabupaten Banyumas ini cukup tahap pertama saja, agar tidak banyak buang-buang anggaran. "Harusnya tidak perlu ada debat tahap kedua, buang-buang anggaran!," ucapnya.
Sementara menurut Ketua KPU Kabupaten Banyumas, Rofingatun Khasanah dalam kesempatan tersebut menjelaskan jika sesuai dengan regulasi KPU, debat penajaman visi, misi dan program maksimal harus dilakukan sebanyak tiga kali. Namun, setelah berkoordinasi dengan Paslon, debat akhirnya hanya akan dilakukan satu kali.
"Sesuai regulasi, debat penajamam visi misi maksimal tiga kali dilakukan. Namun atas koordinasi dengan Paslon, juga terkait dengan aturan, jadi minimal satu kali pelaksanaan penajaman visi misi," jelasnya.
Editor : Aryo Arbi