KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id-Kasus narkoba di Indonesia semakin memprihatinkan, bahkan di wilayah pedesaan seperti Kebumen yang baru-baru ini terungkap oleh jajaran Satresnarkoba Polres Kebumen.
Penanganan kasus narkoba perlu mendapat perhatian serius, terlebih karena masuk dalam poin ketujuh dari program Asta Cita yang menjadi bagian dari misi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk reformasi politik, hukum, dan birokrasi yang fokus pada pemberantasan korupsi dan narkoba.
Sebagai bentuk sinergi, BNNK Kabupaten Cilacap dan Polres Kebumen menggelar deklarasi Bersih Narkoba (Bersinar) pada Jumat (8/11/2024).
Kepala BNN Kabupaten Cilacap, KBP Dinnar Widargo, menggarisbawahi bahwa letak Indonesia yang strategis di jalur perdagangan internasional meningkatkan risiko peredaran narkoba ke dalam negeri.
"Indonesia adalah target favorit peredaran narkoba. Jika semua memiliki pemahaman bahwa narkoba adalah barang haram, maka peredaran narkoba bisa dihentikan," ujar Dinnar Widargo.
Dinnar juga menegaskan pentingnya integritas dan iman yang kuat pada aparat penegak hukum (APH) dalam memerangi narkoba, sesuai dengan komitmen Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dalam program Asta Cita.
"Saat ini, mayoritas penghuni Rutan dan Lapas adalah pelaku kasus narkoba. Mari kita bantu menghentikan ini, agar narkoba tidak dikonsumsi oleh mereka yang tidak seharusnya," tambahnya.
Di Indonesia, narkotika tertentu diperbolehkan untuk keperluan medis dengan pengawasan ketat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Namun, narkotika kategori II dan III saja yang dapat digunakan untuk pereda nyeri dalam kondisi medis khusus.
Penyalahgunaan narkoba di luar ketentuan medis ini berdampak serius bagi generasi muda dan membuat Indonesia terperangkap dalam jeratan narkoba.
Setelah sosialisasi, para peserta melakukan deklarasi Bersinar. Seluruh personel berkomitmen menjadi agen pemberantasan narkoba dengan lebih serius, sehingga tidak ada lagi celah bagi pelaku kejahatan narkoba di Kebumen.
Kasatresnarkoba Polres Kebumen, AKP Heru Sanyoto, menambahkan bahwa upaya pemberantasan narkoba harus dimulai dari internal. Setelah deklarasi, personel Polres Kebumen menjalani tes urine dadakan untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan narkoba di dalam tubuh kepolisian itu sendiri.
"Sebelum membersihkan lingkungan luar, kita harus bersih dari dalam. Tes urine mendadak ini diharapkan memberikan hasil yang lebih objektif," jelas AKP Heru Sanyoto.
Hasil tes urine dari seluruh personel menunjukkan hasil negatif, dan Provos ditempatkan di pintu toilet selama tes untuk memastikan kejujuran proses.
Editor : Elde Joyosemito