"perusahaan ini merupakan yang pertama di Purworejo dan ada kemungkinan di Indonesia, yang bergerak di bidang handicraft mainan gigit-gigitan hewan," ujar Endi Faiz.
Ia juga meminta Kepala DinKUKMP untuk mempelajari cara Pemkab Purworejo dapat mendukung PT Eco Choo, terutama dalam penyediaan bahan baku. Saat ini, sebagian besar bahan baku masih didatangkan dari luar Purworejo, seperti kayu kopi berasal dari Temanggung, kayu manis dari Jambi, dan tali serat kelapa dari Vietnam.
"Potensi yang dimiliki sangat besar dan penjualan di luar negeri dihargai sampai 50 dolar. Bagaimana agar tetap sustainable, kualitas terjaga dan menghidupkan ekonomi masyarakat," tegasnya.
PT Eco Choo menjadi bukti bahwa inovasi berbasis bahan alami lokal dapat mendobrak pasar global. Dengan dukungan dari berbagai pihak, perusahaan ini diharapkan terus berkembang dan membawa manfaat bagi Purworejo.
Editor : Arbi Anugrah