Ada kalanya juga dia memasak makanan sendiri ketika merasa bosan dengan menu ransum tempur itu. Namun apa pun menunya, Durman tetap berpuasa dan tidak pernah batal.
"Penasaran, saya pun bertanya kenapa dia tetap berpuasa di tengah kondisi seperti ini. 'Biar lebih dekat dengan Tuhan,' jawabannya yang tidak pernah saya lupakan," ucapnya.
Jawaban itu, kata Luhut seolah menunjukkan betapa fokusnya dia pada hubungan dengan Tuhan-nya. "Tapi bagi saya, Durman juga telah menunjukkan penghormatannya kepada tugas negara dan atasannya dengan tetap bertempur dan menyediakan makanan bagi saya selaku komandannya di Kompi A. Hebat!" tegasnya.
"Anak buah saya ini sekarang tinggal di Banten. Terakhir kami bertemu di acara reuni tahun lalu di Cijantung. Jika ada kesempatan, saya ingin Durman dapat menceritakan pengalamannya kepada Saudara-Saudari sekalian sehingga kita dapat belajar bahwa betapa indahnya harmoni di Negeri ini jika kita dapat saling menghormati," tutup Luhut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta