Budi menegaskan bahwa pencapaian ini adalah bentuk apresiasi terhadap penyelenggara yang telah berhasil menarik minat wisatawan dan memperkuat daya tarik pariwisata Jawa Tengah.
"FGS menjadi event ikonik yang berhasil menarik perhatian wisatawan dengan keunikannya yang mengangkat budaya dan tradisi lokal," katanya.
Selain FGS, sembilan event lain yang masuk dalam Top 10 Event Jawa Tengah 2025 adalah Solo Menari, Grebeg Sudiro, Solo Keroncong Festival, Java Baloon Atraction, Festival Arak-arakan Cheng Hoo, Dieng Culture Festival, Moroborobudur, Festival Kota Lama dan International Mask Festival.
Budi juga berharap Purbalingga dikenal melalui beragam event lain yang tak kalah menarik, seperti Festival Dolanan Anak Selakambang Kaligondang, Tanalum Culture Festival, Festival Congot di Desa Kedungbenda, dan Festival Kopi.
"Di Purbalingga, sebenarnya sudah ada beberapa event yang cukup menarik dan layak naik kelas menjadi event regional bahkan nasional. Misalnya Festival Dolanan Anak Selakambang Kaligondang, Tanalum Culture Festival di Desa Tanalum Rembang, Festival Congot di Desa Kedungbenda, dan Festival Kopi," tuturnya.
Keberhasilan Festival Gunung Slamet menjadi salah satu event andalan Jawa Tengah sekaligus menegaskan posisi Kabupaten Purbalingga sebagai pusat pariwisata yang kaya akan tradisi dan budaya. Festival ini tidak hanya melestarikan kearifan lokal tetapi juga menjadi pendorong bagi perekonomian daerah, membawa manfaat nyata bagi masyarakat setempat.
Editor : Aryo Arbi