KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id – Seorang pria paruh baya berinisial WR (60), warga Desa Karangrejo, Kecamatan Petanahan, Kebumen, ditemukan meninggal dunia di bawah pohon kelapa di pekarangan belakang rumahnya pada Rabu (5/2/2025) sekitar pukul 14.30 WIB.
Diduga kuat, korban terjatuh saat sedang melakukan aktivitas nderes (menyadap) air nira kelapa.
Menurut Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith melalui Kapolsek Petanahan AKP Supriyo, penemuan mayat ini berawal dari laporan warga yang mencium bau menyengat dari pekarangan rumah korban. Setelah dilakukan penelusuran, warga menemukan WR tergeletak tak bernyawa di bawah pohon kelapa.
"Warga yang penasaran dengan bau tersebut akhirnya mencari sumbernya. Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia. Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Petanahan," jelas AKP Supriyo.
Tim polisi yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memasang garis polisi. Dari pemeriksaan awal, ditemukan peralatan untuk menyadap air nira di dekat tubuh korban, serta pelepah kelapa yang diduga patah akibat insiden tersebut.
"Dugaan sementara, korban terpeleset saat sedang mengambil air nira dari pohon kelapa. Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau indikasi tindak pidana," tambah Kapolsek.
Berdasarkan keterangan tetangga, korban terakhir kali terlihat pada Senin (3/2/2025) saat sedang mencari pakan kambing. Namun, sejak Selasa (4/2/2025), WR tidak terlihat beraktivitas seperti biasa, hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia.
Polisi juga memeriksa rumah korban dan tidak menemukan tanda-tanda pencurian. Seluruh barang berharga masih berada di tempatnya, dan kondisi rumah terlihat rapi.
Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr. Soedirman Kebumen untuk pemeriksaan medis. Hasil pemeriksaan tim medis menguatkan dugaan bahwa korban meninggal akibat terjatuh dari ketinggian, bukan karena tindak kekerasan atau kriminal.
Diketahui, korban tinggal sendirian di rumahnya setelah istrinya meninggal beberapa tahun lalu. Anaknya tinggal di luar kota dan hanya sesekali pulang untuk menengok.
Kapolsek Petanahan AKP Supriyo mengimbau warga, terutama yang bekerja di ketinggian seperti menyadap air nira, agar lebih berhati-hati dan menggunakan alat pengaman untuk mencegah kejadian serupa.
"Kami turut berduka atas kejadian ini dan mengingatkan masyarakat agar selalu memperhatikan keselamatan saat bekerja, khususnya di ketinggian," pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito