YOGYAKARTA, iNewsPurwokerto.id-Amanda Divanty, mahasiswi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022, membuktikan bahwa kuliah dan berbisnis dapat berjalan beriringan.
Di usianya yang masih muda, Amanda telah sukses mengelola enam bisnis di berbagai bidang, menunjukkan dedikasi dan semangat wirausaha yang luar biasa.
Awal mula kesuksesan Amanda dimulai dari pendirian Porto Photo (@portophoto.id), sebuah layanan self photo studio dan photobooth yang menawarkan jasa foto berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Bisnis ini didirikan bersama dua temannya yang berasal dari program studi yang sama.
“Porto Photo memiliki studio offline di Pogung, dan dari sini saya mulai tertarik untuk merambah bisnis di bidang makanan dan minuman,” ungkap Amanda dalam sebuah percakapan di FEB UGM seperti dikutip dari laman UGM.
Tak hanya berhenti di situ, Amanda kemudian meluncurkan Cherries Bites (@cheeries.bites), bisnis kuliner yang menawarkan brownies, chiffon cake, dan creamy sago secara online.
Tidak lama setelah itu, ia membuka Paspa (@paspa.yk), yang menjual pasta dan zuppa di toko offline di daerah Condongcatur. Di lokasi yang sama, Amanda juga mendirikan Mentaikudimsum (@mentaikudimsum), yang fokus pada penyediaan dimsum dengan cita rasa mentai.
Keberhasilan Amanda semakin terlihat ketika ia mendapatkan hibah EB Café dan dipercaya untuk mengelola Milkymoo, usaha yang menjual produk susu, es krim, dan egg waffle.
“Rencananya, Milkymoo akan segera beroperasi di Kantin EB. Bisnis ini hampir bersamaan dengan peluncuran Pisang Saji, yang kami buka di depan GOR UNY pada akhir Januari 2025,” jelasnya.
Amanda mengaku, motivasinya berwirausaha berawal dari pengalaman masa kecilnya. Ia terbiasa melihat orang tuanya mengelola usaha di bidang makanan dan minuman (FnB). Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), Amanda sudah mencoba berjualan berbagai produk, mulai dari alat tulis, slime, hingga frozen food.
“Awalnya coba-coba, lama-lama terbiasa. Saya merasa nyaman karena bisa mengisi waktu luang dengan kegiatan yang produktif,” tuturnya.
Dalam menjalankan bisnis, Amanda menekankan pentingnya kerja sama tim dan kecocokan dengan rekan bisnis. “Dari rekan yang tepat, kita bisa belajar banyak hal. Jika dulu saya tidak bertemu dengan mereka, mungkin saya tidak akan sampai di titik ini,” ujarnya. Selain itu, Amanda juga dikenal sebagai pribadi yang gigih dan pantang menyerah di kalangan teman-temannya.
Mengatur waktu antara kuliah dan bisnis menjadi kunci kesuksesan Amanda. Ia menggunakan metode to-do list untuk mengatasi tantangan tersebut. “Saya membuat to-do list secara detail dan mengerjakan semuanya berdasarkan skala prioritas,” jelasnya.
Dukungan dari keluarga, teman dekat, dan lingkungan kampus di FEB UGM juga turut memotivasi Amanda untuk terus berkembang.
Amanda mengakui bahwa beberapa mata kuliah yang ia pelajari di FEB UGM sangat membantu dalam mengembangkan usahanya. “Saya belajar banyak tentang pemasaran dan operasional bisnis. Dulu, saya pikir wirausaha hanya tentang membuat produk dan menjualnya. Tapi setelah belajar di FEB UGM, saya sadar ada banyak aspek yang perlu diperhatikan, seperti manajemen sumber daya manusia, keuangan, dan pemasaran,” paparnya.
Ke depan, Amanda berencana untuk terus mengembangkan bisnisnya. Meski sadar akan tantangan dan ketidakpastian, ia merasa nyaman dengan apa yang ditekuninya saat ini. “Dengan berbisnis, saya merasa bisa berkontribusi dan memberikan lapangan pekerjaan untuk orang lain,” ujarnya.
Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya, Amanda berpesan untuk tidak ragu memulai usaha dan terus mencoba.
“Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang bisnis yang ingin ditekuni. Tanamkan prinsip bahwa kesempurnaan tidak harus dicapai pada langkah pertama. Terus belajar dan jangan terlalu memikirkan perkataan orang lain. If you wanna go fast, go alone. If you wanna go far, go together,” tutupnya.
Editor : EldeJoyosemito