Kemendes PDTT Luncurkan Kerja Sama Industri Biomassa di Banyumas, Novita: Mandiri Energi dan Pangan

BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) resmi meluncurkan Kerja Sama Pengembangan Industri Biomassa sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada energi dan pangan. Acara peluncuran berlangsung di SMK Lumbir, Kabupaten Banyumas, pada Senin (17/2) kemarin.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Ahmad Riza Patria, yang menegaskan bahwa Indonesia perlu beralih ke energi alternatif yang lebih berkelanjutan, salah satunya melalui biomassa.
"Pada tahun 2050, minyak bumi diperkirakan akan habis, dan dunia akan mengalami perubahan besar dalam sektor energi. Indonesia, dengan iklim tropis yang mendukung pertumbuhan tanaman energi, memiliki peluang besar untuk menjadi pusat perhatian global," kata dia dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).
Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan biomassa sebagai sumber Energi Baru Terbarukan (EBT). Oleh karena itu, pembangunan ekosistem industri energi yang berkelanjutan harus dimulai dari desa, agar dapat mendorong sektor pertanian dan industri. Kerja sama lintas sektor menjadi tantangan sekaligus peluang dalam mewujudkan kemandirian energi nasional.
Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, menilai peluncuran program ini sebagai langkah strategis dalam membangun desa yang mandiri dan ramah lingkungan. Inisiatif ini juga selaras dengan international paris agreement yang telah disepakati Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
"Dengan kerja sama ini, kita semakin dekat dengan visi transisi energi yang lebih berkelanjutan," kata Iwanuddin.
Editor : Arbi Anugrah