get app
inews
Aa Text
Read Next : Warung Mie Ayam dan Bakso Terbaik di Kebumen, Nikmat Rasanya Terjangkau Harganya

Kisah Irma Suryati: Dari Kursi Roda Mendunia Berkat Kain Perca

Jum'at, 07 Maret 2025 | 10:08 WIB
header img
Irma Suryati (50) adalah sosok inspiratif yang menolak tunduk pada keterbatasan. (Foto: Istimewa)

KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id – Senyum ramah menyambut kedatangan tim Commrel & CSR Kilang Cilacap di kediaman Irma Suryati, seorang perempuan tangguh yang duduk di kursi roda. 

Di rumah bercat merah jambu di Jalan Karang Bolong Km 7, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Irma membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berkarya dan memberdayakan orang lain.

Rumahnya tak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat produksi kerajinan kain perca. Di ruang depan, terpajang berbagai plakat penghargaan dan sertifikat yang menjadi bukti dedikasinya. 

Di ruang tengah, ratusan bahkan ribuan keset kain perca berkualitas ekspor siap dipasarkan. Satu area di samping rumah dijadikan tempat produksi, di mana Irma memberdayakan sesama penyandang disabilitas.

Irma Suryati (50) adalah sosok inspiratif yang menolak tunduk pada keterbatasan. Sejak kecelakaan di usia balita yang membuatnya harus menggunakan kursi roda, Irma memilih untuk mandiri dengan mengembangkan keterampilannya mengolah kain perca. 

“Disabilitas bukan penghalang. Saya tetap bisa berkarya dan memberdayakan ratusan orang, termasuk teman-teman disabilitas,” ujarnya.

Awalnya, Irma sempat kesulitan mencari pekerjaan karena kondisinya. Namun, hobi mengolah kain perca yang dimilikinya sejak muda menjadi jalan hidupnya. 

Pada 2003, ia mendirikan Mutiara Handycraft, sebuah usaha kerajinan yang kini semakin berkembang. “Mutiara adalah benda yang selalu berharga di mana pun berada. Itulah filosofi di balik nama usaha saya,” jelas ibu lima anak ini.

Dari tangan Irma, kain perca disulap menjadi berbagai produk seperti keset, tas, dan baju. 

“Saya memilih kain perca karena modalnya murah dan pengerjaannya mudah. Selain itu, saya bisa memberdayakan teman-teman disabilitas lain, mengajak mereka untuk bangkit dan tidak terus meratapi kondisi,” tuturnya.

Semangat juang Irma tak pernah padam. Ia berhasil mencuri perhatian dalam gelaran Pertamina UMK Academy 2024, sebuah program yang bertujuan memberdayakan UMKM.

Mutiara Handycraft terpilih sebagai salah satu dari 20 UMKM yang mengikuti program ini dari Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, dan akhirnya lolos ke tingkat nasional bersama tiga UMKM lainnya.

“Melalui program Go Digital, Pertamina mendorong kami untuk meningkatkan penjualan secara online melalui platform TikTok dan Instagram. Ini tantangan besar, tetapi kami siap belajar dan berkembang,” kata Irma.

Hasilnya, usaha Irma semakin berkembang. Follower Instagram Mutiara Handycraft melonjak dari 7.000 menjadi 40.000, dan omsetnya naik dari Rp200 juta menjadi Rp600-800 juta per bulan. Bahkan, produknya kini diekspor ke Jepang.

Irma tak hanya sukses secara finansial, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Ia rutin diundang sebagai pembicara dalam pelatihan dan motivasi di berbagai kota di Indonesia. 

“Alhamdulillah, melalui Pertamina UMK Academy, Mutiara Handycraft terus naik kelas. Ilmu bertambah, rezeki pun berlimpah,” ucapnya.

Rina Puji Rahayu (28), salah satu penyandang disabilitas yang bekerja di Mutiara Handycraft, merasakan langsung manfaatnya. “Saya bekerja di bagian marketing. Setiap hari, saya mengambil 40 keset kain perca dan menjualnya di taman SMP N 2 Gombong,” kata Rina, yang menderita tuna daksa sejak kecil.

Ia mengaku mengalami perubahan positif sejak bergabung dengan Mutiara Handycraft. “Saya jadi lebih percaya diri. Bu Irma bahkan memfasilitasi saya dengan kendaraan roda tiga dan membantu membangunkan rumah. Untuk teman-teman difabel, tetap semangat berkarya tanpa merepotkan siapa pun,” pesannya.

Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap Cecep Supriyatna  mengapresiasi kegigihan Irma. “Semangat Irma Suryati layak diteladani. Pertamina tidak hanya menghasilkan energi terbaik, tetapi juga bertanggung jawab memberdayakan masyarakat melalui program yang tepat guna,” ujarnya.

Inisiatif Pertamina melalui UMK Academy sejalan dengan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin pertama (tanpa kemiskinan), poin ketiga (kehidupan sehat dan sejahtera), dan poin kelima (kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan).

Irma Suryati membuktikan bahwa dengan semangat dan tekad, keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan dan memberdayakan orang lain. 

Kini, ia terus menginspirasi banyak orang melalui karya dan dedikasinya.

Editor : EldeJoyosemito

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut